Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Matematika Bukan Ilmu Pasti!!! karena Hidup Ini Tidak Bisa Diukur Dengan Ilmu Pasti!!

18 Februari 2010   17:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:51 3127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hidup ini tidak bisa diukur dengan ilmu pasti , logika , dan kepintaran. Namun kearifan sangatlah dibutuhkan dalam menghadapi segala fenomena kehidupan ini Sepakbola bukan matematika, karena hasil akhirnya tidak ada yang bisa menduga dengan pasti . Demikian kalimat yang sering kita baca atau kata-kata yang sering kita dengar. Dengan demikian, asumsinya adalah bahwa matematika itu adalah ilmu yang pasti. Benarkah?! Pastinya dimana? Pastinya karena ada hitungannya dan tidak akan meleset hasilnya. Berhubung saya sangat tidak ahli dalam hitung menghitung, makanya saya akan menghitung hitungan yang sederhana dibawah ini. Sekedar untuk membuka pemikiran kita bersama. Ada tiga orang sahabat, Arief Loyo, Andy Karma, dan Firman Irama, mau mengadakan acara akhir tahun dengan barbeque . Untuk itu mereka membutuhkan keperluannya. Lalu mereka mengumpulkan uang masing-masing Rp 25.000,- . Dengan demikian uang yang terkumpul adalah Rp 75.000,- Kemudian mereka sepakat untuk meminta tolong si Ika Partinem, pembantu salah satu dari ketiga sahabat itu untuk membelikan keperluan mereka. Pergilah si Ika ke pasar terdekat untuk belanja keperluan yang dibutuhkan. Setelah ditotal, uang belanja yang dihabiskan hanya Rp 70.000,- saja. Itu artinya uang yang tersisa masih ada Rp 5.000, - tapi terpakai untuk ongkos Rp 2. 000, - Berarti sekarang uang yang ada di Ika masih ada Rp 3.000,- . Lalu uang itu dikembalikan kepada ketiga sahabat itu masing-masing Rp 1.000, - Karena yang uang yang dikumpulkan awalnya adalah Rp 25.000,- perorang dan dikembalikan lagi oleh Ika Rp 1.000, - jadi itu artinya mereka hanya mengeluarkan uang Rp 24.000, - untuk keperluan belanja. Coba sekarang kita hitung kembali , cek dan ricek untuk mencari kecocokannya. Keperluan belanja RP 24.000, - X 3 orang= Rp 72.000, - + Rp 2.000, - (untuk ongkos ) = Rp 74.000, - Loh, kenapa ada selisih Rp 1.000, - ? Kemanakah uang yang Rp 1.000, - itu? Apakah dikorupsi Ika atau terjatuh saat belanja, atau mungkin juga diambil tuyul? Tetapi bila dicermati hitungan diatas sepertinya sudah benar dan tidak ada uang yang hilang. Lalu kemanakah lenyapnya uang Rp 1.000, - tersebut ? Mungkin ada yang lebih ahli dalam soal hitung menghitung untuk membantu menghitung kembali supaya saya tambah pintar soal matematika?! Kesimpulan saya sementara sebagai bahan pembelajaran dari kasus ini adalah bahwa hidup ini memang tidak ada yang pasti. Segalanya tidak bisa kita gunakan dengan kepintaran dan logika. Hal yang kita anggap salah bisa saja benar dan hal yang anggap benar mungkin juga bisa salah . Seringkali banyak hal yang terjadi dalam hidup ini diluar jangkauan pemikiran kita dan tidak bisa kita pahami. Mengapa dan bagaimana bisa terjadi demikian? Ketika kita mempertanyakan dan mengharapkan jawaban yang pasti maka itu sulit untuk ditemukan. Karena banyak hal dalam hidup ini yang tidak bisa dijelaskan dengan ilmu pasti. Jadi lebih baik segalanya kita hadapi dengan kearifan sehingga tidak membuat kita terjebak dalam fenomena hidup ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun