Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lelang Keperawanan Demi Kaum Miskin, Pantaskah?

5 Oktober 2012   09:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:13 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Daripada menghakimi perbuatan seseorang dengan caranya, lebih baik kita meniru perbuatan baiknya dengan cara yang menurut kita baik dan benar.
Berawal dari dua tahun yang lalu saat Catarina Migliorini, mahasiswi di Brasil, 20 tahun, melihat iklan untuk pembuatan film dokumenter yang bertajuk "Virgin Wanted".

Proyek film yang disutradarai Justin Sisely dari Thomas William Production, bertujuan merekam emosi seorang wanita sebelum dan setelah melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya.

Ternyata Migliorini tertarik dan bersedia terlibat dalam proyek ini. Ia bersedia menandatangani proyek lelang keperawanan ini.

Sebagai kompensasinya, Migliorini akan mendapat 20 ribu dolar AS dan 90 persen dari hasil lelang yang akan berakhir 15 Oktober ini.

Migliorini, tertarik ikut proyek ini karena tergerak ingin membantu kaum miskin di negerinya. Uang hasil dari proyek ini adalah untuk kegiatan sosial. Misalnya membangun rumah untuk kaum miskin yang masih banyak di Brasil.

Akibat perbuatannya tidak sedikit pro dan kontra. Bagi yang kontra, Migliorini dianggap telah melacurkan diri. Tidak pantas melakukan hal itu.

Ada juga yang protes tapi berkomentar datar,"Niatnya sih baik, cuma caranya itu loh. Emang gak ada cara lain?"

Saya tidak ingin berpolemik tentang benar atau salah. Pantas atau tidak pantas atas apa yang dilakukan Catarina Migliorini si gadis Brasil itu. Apalagi dengan pakai jurus-jurus agama. Bukan ahlinya.

Menurut saya, daripada kita menghakimi perbuatannya yang tidak sedikit pun merugikan kita.

Lebih kita belajar dari niat baiknya untuk menolong kaum miskin walau harus mengorbankan keperawanannya. Padahal tidak sedikit yang rela kehilangan keperawanan demi nafsu dan beberapa lembar ratusan ribu rupiah.

Bila menurut kita memiliki cara yang lebih baik, kita lakukan saja menurut cara tersebut. Karena di sekitar kita pun masih banyak terdapat kaum miskin yang membutuhkan kebaikan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun