Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konsisten atau Plin-plan?

28 November 2011   13:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:05 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Adakalanya orang tidak bisa membedakan antara plin-plan dan bersikap netral terhadap tindakan kita. Menilai suatu hal hanya dengan persepsinya sendiri. Karena itu dalam menilai sesuatu itu jangan sampai serta merta menjatuhkan vonis kepada seseorang.

#
"Anda ini plin-plan sekali. Sebenarnya Anda pro atau anti Presiden SBY sih? Jadi orang itu harus tegas dan konsisten!"

Saya masih ingat kritikan keras ini yang berkenaan dengan tulisan saya soal kepemimpinan Presiden SBY. Dimana sebelumnya saya mengkritik. Tidak berselang lama justru saya memuji.

Saya juga sebenarnya sadar dengan sikap saya belakangan ini. Lewat tulisan saya ada kesan membela Admin berkenaan dengan pemilihan "Kompasianer Terfavorit" atau sikap diam terhadap kasus Titi.

Saya yakin ada yang mencurigai sikap ini karena saya terpilih sebagai salah satu nominator terfavorit. Padahal selama ini saya termasuk salah satu kompasianer yang suka mengkritik Admin.

Mungkin sikap curiga belum reda di kepala. Tiba-tiba saya menulis yang mengkritik Admin berkenaan dengan kolom "Blogshoptips". Dimana saya mengkritisi ketidakkonsistenan Admin.

Wajar kalau kemudian saya dicap plin-plan atas sikap saya ini. Tapi benarkah saya plin-plan dalam bersikap?
Yang jelas, tawa saya langsung meledak ketika menemukan ada yang mencap saya plin-plan dalam menulis.
Tertawa karena ternyata orang yang merasa dirinya sebagai pengamat hebat itu tidak bisa membaca tulisan saya ha ha ha

Saya memang paling tidak betah melihat ketidakberesan. Rasanya gatal sekali kalau tidak segera dikritik. Kalau ada sesuatu yang salah, tentu saya tak segan untuk memberikan kritikan.

Namun sebaliknya bila ada hal yang baik. Tentu saya juga tak malu untuk memberikan pujian.

Saya tidak ingin menjadi orang yang hanya bisa mengkritik secara membabibuta. Hanya mau melihat kesalahan dan memberikan kritikan. Tetapi menutup mata terhadap kebaikan.

Kalau memang ada yang perlu dikritik. Apa salahnya dikritisi. Tetapi bila ada hal yang baik, semestinya juga tak perlu sungkan dipuji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun