Berkompasiana itu sebenarnya hanyalah urusan dunia maya. Tetapi kenapa bisa nyata-nyata bikin pusing kepala dan sampai terkena gangguan kejiwaan?
Gara-gara Kompasiana susah diakses sejak Jumat, 12 Oktober 2012, muncul berbagai keluhan dan protes melalui tulisan.
Kemungkinan besar ada juga yang marah-marah mengumpat sampai banting-banting gelas dan menggebrak meja.
Bisa jadi ada juga yang mengalami gangguan tidur dan acuh pada pasangan di sebelahnya.
Karena seharian tak bisa membuka Kompasiana untuk mengirim tulisan atau berkomentar di lapak penulisan kesayangannya.
Bagaimana saudara-saudara?
Sebenarnya saya ingin ikut berkeluh kesah. Tapi takut nanti dibilang tak tahu diri. Sudah numpang gratis saja pakai mengeluh segala.
Memangnya Kompasiana punya bapakmu, sehingga banyak tingkah segala?!
Nah, kalau ditodong pertanyaan begitu, mati gaya dong saya?
Lagian yang punya kuasa kan yang punya Kompasiana. Suka-sukalah yang punya. Mau error seminggu atau sebulan. Kagak usah ente pikirin.
Iya juga sih. Tapi giliran kalau saya komentar: Kompasiana mau error atau tutup emang gua pikirin?!