Kesibukan tampak di lingkungan sekolah kejuruan yang terletak di kota Solo, dimana para siswa-siswanya berhasil merakit mobil yang diberi "Kiat Esemka". Ada wajah tegang, ada juga yang ceria.
Semua terlihat berpakaian rapi. Lingkungan sekolah dihiasi sedemikian rupa. Sampah-sampah disingkirkan. Segalanya diatur begitu rapi. Ada apakah gerangan? Sepertinya ada tamu kebesaran.
Betul. Hari itu sekolah kebanggaan masyarakat Solo itu akan kedatangan Sang Presiden bersama rombongan. Ceritanya Sang Presiden ingin sekali langsung melihat mobil Kiat Esemka yang sudah demikian membuat heboh di media. Sekaligus untuk menunjukkan kepedulian dan perhatian atas prestasi anak bangsa.
Tibalah waktu yang ditunggu-tunggu. Terdengar bunyi sirene meraung-raung. Rombongan Sang Presiden tiba. Para petugas penyambutan bergegas.
Sang Presiden turun dari kendaraan. Tampak tersenyum dan melambaikan tangan. Sang Nyonya Presiden melakukan hal yang sama.
Sambutan diiringi dengan kalungan bunga yang harum semerbak. Kemudian Sang Presiden melangkah gagah diikuti para menteri dan orang-orang penting lainnya.
Siswa-siswa dan para guru tak sumringah menyambut kedatangan presidennya. Apalagi para guru wanita. Tampak antusias untuk melihat langsung ketampanan Sang Presiden yang selama ini hanya bisa dilihat di televisi.
Acara segera dimulai. Sang Presiden sudah berada di tempat kehormatan. Pembawa acara memberikan kata-kata pembukaan. Kemudian mempersilakan Sang Presiden untuk memberikan kata sambutan.
Setelah memberi salam sebagaimana bisanya dan menyapa para guru dan siswa. Sang Presiden mulai menyampaikan sambutannya:
"Sungguh merupakan Rahmat Tuhan dan kehormatan bagi saya untuk datang dan bertemu dengan anak bangsa yang sudah menunjukkan prestasinya.
Sebagai pemimpin yang selalu memperhatikan perkembangan generasi mudanya. Saya selalu bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tinggi kepada anak bangsa yang telah menunjukkan prestasi dan mengharumkan nama bangsa.