Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketidakjujuran adalah Kebenaran dan Kejujuran adalah Kesalahan, Inilah Faktanya...!!!

10 April 2010   02:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:53 2169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Adalah kebohongan besar bila dikatakan di negeri ini tidak ada Makelar Kasus , terlalu banyak sudah kebohongan dan ketidakbenaran yang terjadi di negeri ini ,
Bila mau jujur mengatakannya dan mengakuinya, namun yang terjadi masih begitu kuatnya keinginan untuk menutupinya lagi dengan kebohongan.....

Kita tidak bisa selamanya menutup mata akan ketidakjujuran yang telah berlangsung sekian lama atau mata kita telah terlalu lelah terbuka untuk menyaksikan segala ketidakbenaran yang terjadi didepan mata setiap saat?

Bila kita mau jujur dan berjiwa besar untuk mengakui , keterpurukan ekonomi dan jurang kemiskinan yang semakin lebar yang terus berlangsung di negeri yang kaya raya ini adalah perilaku pejabatnya dari tingkat yang terendah sampai yang tertinggi yang tidak jujur .
Ketidakjujuran itu diwujudkan dalam perilaku korupsi yang semakin merajalela . Baik korupsi berupa uang - uang yang seharusnya diberikan kepada rakyat untuk kesejahteraan . Tetapi lebih banyak yang masuk kekantong - kantong pribadi untuk kesejahteraan diri sendiri .
Maupun korupsi waktu yang seharusnya digunakan untuk melayani , digunakan untuk kesenangan diri.
Hati yang seharusnya dipenuhi keinginan - keinginan untuk mengabdi diganti dengan keinginan nafsu-nafsu keserakahan .

Begitu banyak peristiwa telanjang tentang ketidakjujuran dan ketidakbenaran terjadi . Setiap hari dijalanan terjadi transaksi antara aparat dan rakyatnya demi uang puluhan ribu rupiah saja dengan dalih pelanggaran.
Didalam ruang - ruang yang seharusnya untuk melayani tak jarang transaksi demi rupiah - rupiah pun terjadi tanpa peduli dengan hati lagi . Karena semua terasa begitu alami dan 'resmi ' .
Mengurus KTP dan SIM saja harus melalui pungli - pungli yang diurus oleh calo yang tentunya harus menyetor uang damai yang sudah disepakati .
oleh sebab itu biayanya yang tak seberapa bisa menjadi berlipat - lipat yang memberatkan . Namun praktek ini dengan ringannya terjadi .
Itu hanya terjadi ditingkat aparat dibawah , tentunya ditingkat atas pasti lebih gila lagi permainannya . Walaupun tidak begitu telanjang namun kita dapat jelas melihatnya .
Kasus Gayus hanyalah setitik kecil dari sekian kasus yang besar dan banyak terjadi .
Praktek - praktek ketidakjujuran yang bernama makelar kasus yang melibatkan kepolisian yang sedang heboh saat ini , yang melibatkan pejabat - pejabat tinggi bila dikatakan tidak ada , adalah kebohongan besar . Apa yang dilakukan Susno Duadji adalah sebuah kejujuran dalam ketidakjujuran . Entahlah , motif apa dibaliknya ! Namun yang terpenting
adalah keinginan pimpinan negara ini membongkar dan mengungkapkan kasus ini sampai tuntas . Jangan pada akhirnya ketidakjujuran ini ditutupi lagi dengan ketidakbenaran , seperti yang selama ini terjadi .
Jangan sampai kesalahan ditutupi lagi dengan kesalahan .
Yang menyedihkan kemudian adalah yang benar dan yang jujur akan disingkirkan , sedangkan yang salah dan penuh kebohongan dilestarikan .
Yang menjadi benar dianggap sebagai kesalahan , yang menjadi salah dianggap sebagai kebenaran .
Akhirnya , kebohongan dianggap bukanlah kebohongan lagi . Karena harus berbohong itulah kebenarannya, sedangkan bila tidak berbohong justru akan menjadi kesalahan .
Apakah keadaan ini harus terus berlangsung ?
Ya, karena masih begitu banyak penghuni negeri ini yang tidak suka dengan kejujuran dan masih banyak pula yang suka dibohongi !
Semoga masih ada waktu yang akan menyadarkan kita  bahwa kejujuran adalah sebuah pusaka. . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun