Sang Guru Berkata:
Sahabatku yang budiman... Pengetahuan manusia saat ini semakin tinggi. Tetapi keluhuran budi dan akal sehat manusia justru semakin rendah. Hal ini akan membahayakan kehidupan.
Banyak manusia mengagungkan harga dirinya. Memuliakan tentang martabatnya. Namun tak segan pula melacurkan harga diri dan merendahkan martabatnya.
Tidak sedikit yang menganggap dirinya baik dan religius. Banyak melakukan kebajikan. Tak sadarkan diri terjatuh dalam ketinggian hati.
Sahabatku ...
Kaum agama berteriak tentang kebenaran agamanya. Tetapi harus dengan kesalahan. Suka mengklaim sebagai paling benar. Namun dengan cara yang tidak berkenan bagi Tuhan.
Sesama pemeluk agama banyak yang tidak sanggup untuk saling mengasihi dan peduli. Malahan masih suka menebar benci.
Tetapi sahabatku... Tak usah kecewa. Karena memang beginilah kehidupan dunia. Positif dan negatif selalu ada.
Tak usah menyesali bila semua itu pernah menjadi masa lalumu. Bertobat itu yang perlu. Kembali ke pelukan nuranimu untuk menggapai hidup yang gemilang. Selagi masih ada waktu.
Ah Guru. Jadi merah padam mukaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H