Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kelahiran Bodhi, Sudahkah Disadari?

20 Maret 2010   17:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:18 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_98582" align="aligncenter" width="300" caption="www.energiintiruh.com/"][/caption]

" SAAT ADA SEBUAH PIKIRAN YANG MENGGELISAHKAN, NAMUN SEKETIKA PIKIRAN TERSEBUT DITAKLUKAN.

MAKA PERUBAHAN SEKETIKA TERSEBUT DIKATAKAN SEBAGAI KEGELISAHAN YANG MERUPAKAN AWAL KELAHIRAN BODHI. SELALU MANFAATKAN BENIH BODHI INI. ...BODHI ADALAH KETENANGAN, ADALAH JIWA BUDDHA YANG SEMPURNA "

_ Maha Guru_

__________________________________

# RENUNGAN :

Dimanakah hati Bodhiku? Mengapa setiap hari penuh gelisah dan kekwatiran yang memenuhi diriku. Hanya pikiran - pikran manusia yang penuh niat - niat buruk, kesekahan dan kebencian, dan nafsu - nafsu keinginan tanpa terkendali, mengapa?

Sesungguhnya sering kali hati Bodhi itu muncul, tetapi aku tidak memperdulikannya, sering kali hati Bodhi mengingatkan, tapi aku mengabaikannya karena kebodohan yang melekat pada diriku.Karena kesesatan pikiranku yang menutupi.Segala kekuatiran dan kegelisahan, bukankah karena aku selalu menggunakan hati yang penuh ego?

Apakah harus demikian dan itu dibiarkan terjadi tanpa adanya kesadaran???

Kalau aku bisa terbang tinggi seperti elang, lalu mengapa aku merangkak seperti seekor cacing??? Bila aku bisa terbebaskan, mengapa harus memenjarakan diriku sendiri?

# AFIRMASI :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun