Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keheningan

20 Desember 2015   17:36 Diperbarui: 20 Desember 2015   18:18 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiada yang lebih aku merindukan
Yang melebihi kebahagiaan
Yang lebih membuai bersama kekasih pujaan
Perasaan yang tak dapat dilukiskan
Pengalaman yang tak mungkin disampaikan dalam perkataan

Saat-saat menelusuri lorong-lorong kesunyian
Dimana melampaui impian dan harapan
Pikiran dan keinginan dalam pengendalian
Ketika berada pada puncak keheningan
Menuju kepada ketinggian
Pada pusat kesadaran

Aku menengok ke belakang perjalanan
Hidup belum menemukan kedamaian bergeloranya nafsu dan keinginan
Perang di dalam diri kejahatan dan kebaikan
Sementara tak ada pemahaman
Ilmu sekadar jadi pengetahuan
Demi memamerkan kepintaran
Puja-puji menjadi kebanggaan
Berkelana dalam kebingungan
Terombang-ambing kepalsuan
Lupa pada perhentian
Lahirlah kegalauan dan kekacauan

Ketika datang kebosanan dan kejenuhan
Mencari-cari pelarian
Di antara banyak persimpangan
Selalu ada peperangan
Ke arah mana yang menjadi tujuan

Kehidupan selalu memberi pilihan
Kehendak bebas yang menentukan
Pilihan kiri atau kanan
Diri sendiri yang akan memertanggung jawabkan

Saling menyalahkan adalah kebodohan
Saling merasa paling benar melahirkan kesombongan
Kebenaran hanya menjadi omongan
Jalan pencerahan lebih menjadi kebohongan
Begitulah bicara pengalaman

Setiap momen kehidupan selalu ada pengajaran
Yang menjadi arus balik kehidupan
Ketika kesombongan dikalahkan
Yang bisa menjadi benih-benih kebijaksanaan
Untuk kembali menyusuri lorong sunyi menggapai puncak keheningan

Keheningan ~ 09:18 20 Desember 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun