Dunia memang penuh kebohongan dan kita hidup didalamnya. Pilihan ada pada diri masing-masing untuk menjadi apa. Berbohong dengan bijak atau menjadi pembohong.
*
Aku hidup tak jauh dari kebohongan dan harus berbohong lagi untuk menutupi kebohongan. Terkadang juga harus terpaksa berbohong, yang katanya demi kebaikan. Entah itu untuk kebaikan siapa.
Memang ada bohong yang baik?
Bukankah kebohongan semakin menuju kepada kesalahan?
Untuk hal ini Sang Guru berkata,
"Sahabatku, hidup manusia memang tak jauh dari kebohongan. Bahkan ada manusia lahir karena kebohongan.
Alasan dan pembenarannya selalu ada.
Hidup memang selalu memiliki dua sisi. Dalam hal kebohongan, adakah kebohongan yang baik?
Tentu saja!
Dalam hal kejujuran saja yang dianggap baik, masih ada memiliki sisi yang tidak baik! Sebab sebuah kejujuran bisa saja menyebabkan malapetaka bagi orang lain dan kesalahan pahaman. Yang paling baik bisa hidup dalam kenetralan sesuai nurani.
Ketika kebohongan terjadi, apakah demi kepentingan pribadi atau demi kasih kepada orang lain? Hanya dirimu sendiri yang tahu.
Saat engkau berbohong hanya demi untuk kebaikan dirimu, itu adalah kejahatan. Tetapi ketika engkau berbohong demi sesuatu yang baik bagi orang lain, bisa dikatakan itu kebaikan.
Dikatakan kebohongan yang membawa manfaat, karena memang tujuannya baik dan tidak merugikan. Malahan yang dibohongi tidak akan merasa marah tetapi berterimakasih.
Bahkan di dunia ini ada kebohongan yang bisa menghadirkan kebenaran. Melalui mitos-mitos, legenda, cerita, fabel, film dan lain yang merupakan khayalan yang berisi kebohongan. Tetapi dikemudian hari, melahirkan kebenaran bagi manusia yang mau menyelaminya.
Pernah seorang guru mengatakan, bahwa ia rela berbohong demi seseorang bisa pergi ke surga. Karena kebohongan dengan niat baik memang bisa menuju kepada kebenaran dan menyadarkan."
Mendengar Sang Guru menguraikan panjang lebar aku merasakan kantuk. Tetapi tetap berusaha fokus untuk memahami.
Ternyata memang dunia ini penuh kebohongan. Kebohongan menyesatkan dan kebohongan yang membenarkan.