Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kawin Kontrak

11 Desember 2011   10:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:31 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemiskinan memang tidak jarang membuat manusia berbuat tidak sesuai keinginannya. Terpaksa melakukan hal yang sebenarnya tidak sesuai hatinya. Tetapi untuk membebaskan diri dari kemiskinan atau atas nama ingin mengubah hidup. Manusia sekali lagi terpaksa harus berkompromi.

Sebagaimana layaknya masyarakat di pedesaan yang harus bergelut dalam kemiskinan. Begitulah yang dialami keluarga Pak Somad dan Bu Ijah.

Sebenarnya Pak Somad adalah tipe lelaki pekerja keras, berumur 40-an. Tetapi kerasnya kehidupan dari masa kecil sampai saat ini. Raut wajah Pak Somad tampak lebih tua dari umurnya.

Bu Ijah yang selisih 3 tahun dari Pak Somad, sejatinya seorang ibu rumah tangga. Berkutat di dapur setiap hari dan mengurus anak. Waktu lainnya Bu Ijah pergi ke hutan mencari ranting-ranting untuk menjadi bahan bakar dapurnya.

Anak tertua pasangan keluarga Pak Somad, Lestari kini tumbuh menjadi gadis yang tampak dewasa. Berusia 19 tahun dengan wajah yang ayu.

Demi untuk membantu keluarga dan 3 adiknya yang masih kecil. Lestari selepas SMP pergi ke kota untuk bekerja. Menjadi PRT. Tetapi penghasilan tak seberapa.

Sebenarnya Lestari berniat untuk bekerja di Timur Tengah. Sayang Pak Somad keberatan. Lagipula tak cukup memiliki biaya.

Waktu berlalu, namun kehidupan keluarga Pak Somad tetap seperti dulu. Melalui hari dengan kesusahan ekonomi. Kedua adik Lestari yang masih kecil beruntung masih bisa bersekolah negeri yang digratiskan.

Satu lagi adik yang besar, terpaksa harus tidak melanjutkan SMP-nya sampai tamat. Kemudian menyusul Lestari bekerja ke kota.

Suatu hari, saat Lestari pulang ke kampung. Ada saudaranya yang telah sukses kawin kontrak dengan orang asing
menyambangi. Bermaksud menawarkan ke Lestari kawin kontrak dengan teman suami kontraknya.

Tentu saja Lestari menolak awalnya. Tak pernah membayangkan akan menjalani hidup dengan kawin kontrak. Apalagi di kota Lestari sudah memiliki kekasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun