Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kasih

30 Juli 2014   06:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:53 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kasih itu indah, sebab kasih tak pernah membedakan ras, suku, bangsa dan agama. Kasih merupakan bahasa agama universal dan semua umat manusia dapat memahami dan menerimanya. Kasih itu adalah wujud nyata mengasihi Sang Pencipta Semesta.


Indahnya Kasih, begitulah keindahan cerita kisah nyata di Daai TV yang baru selesai saya tonton. Kisah tentang relawan dari yayasan Buddha Tzu Chi dari Taiwwan untuk  membantu penduduk Turki yang terkena bencana gempa bumi. Seperti kita tahu, Turki adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Para relawan Tzu Chi pergi ke Turki untuk membangun 300 rumah sementara untuk menampung korban bencana yang segera membutuhkan tempat tinggal.

Dalam kisah nyata ini digambarkan bagaimana pimpinan relawan Tzu Chi yang bernama A Gui begitu sepenuh jiwa dan pikiran memikirkan keadaan warga yang terkena bencana. Siang malam bekerja agar korban bisa segera mendapat naungan. Dalam hal ini bahkan pemerintah setempat kalah cepat bergerak.

Bahkan ketika kembali terjadi gempa di tempat lain yang masih wilayah Turki, A Gui begitu berjuang untuk mendapatkan tenda dan selimut untuk tempat berteduh dan menyelimuti tubuh dari dingin bagi warga. Hatinya begitu risau. Rumah penampungan belum selesai, sudah muncul bencana baru yang perlu segera mendapat pertolongan.

Kasih itu Rela Berkorban

Demi untuk segera mendapatkan 200 tenda secepatnya A Gui sampai mogok makan yang akhirnya membuat bos pembuatan tenda mengerahkan saudara dan tetangganya untuk menjahit tenda. Apa yang dilakukan A Gui adalah semata karena kasihnya yang begitu besar pada sesama yang sedang dalam kesusahan.

A Gui merupakan sosok yang rela berkorban demi kasihnya kepada sesama sampai tidak mengikuti kehendaki orangtua yang menginginkannya menekuni bisnis seperti kakak - kakaknya. Hatinya sudah mantap untuk menjadi relawan Tzu Chi penyebar kasih di mana kaki dapat melangkah.

Idealisme dan tekad A Gui pada akhrnya justru menyadarkan orangtua yang kemudian menjelang ajal memberikan dukungan atas tujuan hidup anaknya yang mulia.

Kasih itu Saling Memahami dan Peduli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun