Orang bijak mengatakan, ketika seseorang merasa ia yang paling benar, maka ia hanya akan menertawakan dan menghakimi kesalahan orang lain.
Apapun yang tidak sesuai dengan pemikirannya, semua itu akan dianggap sebagai kesalahan. Karena ia serasa bagaikan empunya kebenaran. Selalu membawa-bawa Nama Tuhan sebagai pendukungnya.
Dengan demikian, tidak ada lagi ruang kosong baginya untuk menyadari kesalahannya sendiri. Karena sebagai yang paling benar, manalah ada kesalahan dalam pemikirannya?
Walaupun sudah berada di lembah pandangan yang salah, ia tetap dengan bangga menepuk dadanya. Pandangan salah, tak jelas lagi untuk melihat.
Sebaliknya, orang yang memiliki pandangan benar. Walaupun ia sudah yakin melakukan hal yang benar. Namun ia tetap was-was akan kesalahan. Itulah sebabnya setiap saat ia berintrospeksi diri.
Walaupun selalu berusaha menjaga pemikiran, pandangan, dan berperilaku benar. Tak segan ia untuk mengakui kesalahannya.
Bila seseorang memiliki pandangan yang salah, maka hal yang benar pun akan menjadi salah.
Sungguh berbahaya. Karena jalan kesesatan telah terbuka lebar. Tetapi sedikit yang menyadarinya oleh kekerasan hati.
Sungguh bebal. Akukah itu?
Semoga kelembutan hati masih ada tersisa untuk menyadari ketersesatan ini. Karena siapa pun bisa tersesat oleh pandangannya yang salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H