Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kalau Tak Mampu, Tak Usah Sekolah!

25 Mei 2011   14:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:14 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendidikan memang penting, tetapi meraih pendidikan kita butuh tidak ssedikit biaya dan itu terkadang yang menjadi masalah....

Tidak biasanya, menjelang semester kenaikan kelas Maminya Si Dede diliputi wajah yang murung. Padahal biasanya menjelang semester, Maminya selalu bersemangat mengajari Si Dede yang masih SD ini.

Semua ini, gara-gara ancaman pihak sekolah yang apabila dalam waktu yang ditentukan, orangtua belum bisa melunasi SPP, maka Si Dede tidak diperkenankan mengikuti proses belajar.

Sebagai orangtua tentu merasa sangat sedih dan menahan perih menerima kenyataan ini. Tetapi apa boleh buat, ini memang ketentuan sekolah dan sebagai orangtua tidak bisa menyalahkan pihak sekolah. Karena proses belajar atau mengajar membutuhkan biaya dari orangtua para murid.

Ibarat kata, pihak sekolah tidak memaksa orangtua memasukan anaknya bersekolah di sekolah tersebut. Kalau memang tak mampu tak usah sekolah. Beres, kan???!

Menghadapi kenyataan ini, saya berbicara dari hati ke hati dengan Si Dede.
"Dede, sebenarnya Papi sedih gak bisa memberikan yang terbaik buat Dede. Tapi kalau sampai Dede diusir gak boleh sekolah lagi, gak apa-apa ya?! Dede berhenti dulu!"

Dengan polosnya Si Dede menanggapi,"Dede berhenti selamanya, Pi?"

"Gak, De! Cuma tahun ini aja, Papi janji tahun depan pasti Dede sekolah lagi! Kita pasti berhasil. Dede gak perlu sedih ya.....! Kita gak perlu mengemis sama orang, karena Tuhan pasti bantu kita! Dede harus percaya ya?!" Saya berusaha menguatkan diri dan Si Dede.

"Ya, udah. Papi sabar dan berusaha. Dede sabar kok, Pi! Dede masih bisa belajar sendiri dan diajari Mami." Melihat tampang Si Dede yang polos, rasanya tak tega menatapnya terus.

Tak perlu menyesali atau menyalahkan siapapun juga. Apa yang terjadi adalah proses kehidupan dan harus dihadapi dengan kuat hati. Percaya pada Ilahi yang akan memberkati.

Tak mengapa, hari ini kehilangan kesempatan, karena esok pasti ada harapan untuk diraih!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun