Di atas kertas Timnas Indonesia pasti akan dengan mudah 'membantai' Timnas Laos. Begitulah keyakinan kita.
Apalagi dalam sejarah 7 kali pertemuan dengan Laos, Indonesia selalu menang dengan meyakinkan.
Di awali pada 1969 di Bangkok dalam ternamen Piala Tiger, Indonesia menekuk Laos dengan 3-0.
Lalu dalam pertemuan selanjutnya Indonesia menang berturut-turut dengan skor 5-1, 5-1, 5-2, 6-0, dan 3-1. Perjumpaan terakhir pada 2010 dalam ajang Piala AFF di Jakarta, Indonesia membungkam Laos 6-0.
Tetapi apa yang terjadi di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu (25/11) pada perdana turnamen Piala AFF 2012 bertemu Laos? Secara mengejutkan, Indonesia ditahan imbang dengan angka 2-2.
Hasil yang bukan hanya mengecewakan.Tapi memalukan sebenarnya dan sulit dipercaya. Karena sebelumnya para pendukung Timnas sangat yakin Tim Garuda dapat melumat Laos seperti sebelumnya.
Berbeda dengan Pelatih Timnas, Nil Maizar yang tetap merasa bangga atas pencapaian Bambang Pamungkas dkk.
Bangga karena tim asuhannya telah berusaha sekuat tenaga untuk mengejar ketertinggalan sampai menit-menit terakhir pertandingan. Bangga tidak sampai mengalami kekalahan memalukan dari tim yang kelasnya setingkat di bawah Indonesia.
Bila menyaksikan pertandingan secara keseluruhan. Boleh dikata Indonesia masih beruntung terhindar dari kekalahan tragis dari Laos yang dilatih Kokichi Kimura asal Jepang.
Indonesia beruntung, karena akhirnya Laos juga harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Sophia Saysana mendapat kartu merah akibat melakukan pelanggaran yang tidak perlu terhadap Andik. Indonesia harus bermain dengan 10 pemain dengan diusirnya penjaga gawang Endra Prasetya.
Pemain Laos, Soukaphone Vongchiengkham, Keoviengpheth, dan Khampheng Sayavutthi beberapa kali membahayakan gawang Indonesia yang dikawal Wahyu Tri.