Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[IMLEK] Kebahagiaan dan Harapan

20 Januari 2012   07:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:39 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13270633031136420365

Perayaan Tahun Baru Imlek adalah berkat, kegembiraan, dan harapan. Karena itu Imlek akan disambut dengan suka cita sebagai awal untuk memulai langkah-langkah pasti meraih impian. # Tahun ini perayaan Imlek telah memasuki tahun 2562 penanggalan lunar. Sebuah perayaan yang sudah begitu panjang perjalanannya. Boleh dibilang, Imlek adalah hari rayanya bangsa Cina.

Namun pada kemudian hari, Imlek bukan hanya di rayakan di negeri Cina saja. Tetapi di rayakan oleh orang-orang atau keturunan Cina yang mulai menyebar ke berbagai belahan dunia.

Tradisi kuat merayakan Imlek pun secara meriah ada di Taiwan, Korea, Mongolia, Jepang, Vietnam, Singapura, Malaysia, Philipina, Thailand, termasuk Indonesia dan di mana terdapat keberadaan orang Cina. Apalagi ada istilah "Di mana ada matahari, maka di situlah ada orang Cina".

Bisa merayakan tahun baru Imlek bagi orang Cina adalah berkat dan harapan serta kegembiraan. Karena itu saat Imlek adalah waktunya untuk bersuka cita.

Beberapa hari sebelum Imlek adalah kesibukan untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Membuat kue dan membeli baju baru termasuk kegiatan yang tak bisa dilepaskan. Lalu bersih-bersih dan menghiasi rumah dengan warna-warni, agar pada saat Imlek semua tampak rapi dan menyenangkan.

Tengah malam menjelang Imlek adalah waktunya untuk bersembahyang. Ada yang pergi ke kelenteng atau cukup mengadakan puja bakti di rumah.

Yang intinya adalah sebagai wujud syukur dan terimakasih kepada Thien atau Tuhan. Dimana sebelumnya diselingi dengan makan bersama-sama dengan keluarga.

Bagi orang Cina makan adalah terpenting. Kemakmuran ditandai dengan bisa makan dengan enak. Tak heran kalimat yang sering ditanyakan adalah "Sudah makan kenyang belum?"

Karena dengan selalu bisa makan kenyang setiap hari, maka akan ada semangat untuk meraih impian dan harapan yang ingin dicapai.

Pada paginya kembali puji syukur dilakukan dengan bersembahyang kepada Thien. Lalu saling memberikan selamat "Kong Xi Fa Chai". Orangtua memberikan ang pao kepada anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun