Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

#I (Introspeksi Diri, Menuju Kesejatian)

26 November 2010   01:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:17 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Refleksi Diri Dari A - Z :

Berani dan kerendahan hati untuk menyediakan waktu merenungi segala perilaku adalah menuju kepada kesejatian diri…

Kesalahan-kesalahan adalah bagai teman setia manusia. Banyak kesalahan yang terjadi dilakukan secara sadar. Tetapi banyak pula yang tanpa sadar dilakukan. Bahkan terkadang tidak menyadari apa yang telah dilakukan itu sebagai kesalahan.

Oleh sebab itu orang bijak selalu berhati-hati dalam berbuat dan berprilaku sehingga bisa terhindar dari kesalahan. Tetapi orang awam selalu mencari pembenaran diri atas kesalahan yang dilakukannya, sehingga terus terjebak dalam kesalahannya.

Kesalahan tetap akan menjadi kesalahan, bila tak ada hati untuk menyadari dan memperbaiki. Kesalahan tak akan bisa diperbaiki dengan pembenaran diri, tetapi dengan mau selalu berintrospeksi diri!

Adakah aku memiliki hati yang bisa selalu ingin berintrospeksi diri untuk merenungkan setiap hal yang kulakukan?
Adakah hati untuk menyadari setiap kesalahan yang dilakukan dan berani menyadarkan diri untuk tidak melakukannya lagi?

Sebagai manusia aku pasti memiliki hati nurani yang menjadikan aku untuk tahu mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang tidak seharusnya dilakukan.

Introspeksi diri menjadi keharusan untuk kulakoni setiap hari agar aku menjadi manusia yang tahu akan dirinya.
Introspeksi diri dalam kerendahan hati akan membawaku kepada mengerti akan sejati diri. Menjadi manusia yang dapat terhindar dari kesalahan demi kesalahan.




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun