Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hanya Itukah Teori Menulis?

28 April 2012   17:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:59 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

10 Rahasia Menulis; Menulis Itu Mudah; Rahasia Menulis Buku; Bagaimana Menjadi Penulis Best Seller; 7 Langkah Menjadi Penulis Hebat; Bagaimana Menjadi Penulis yang Kaya; Menulis Membuat Aku Terkenal; 1001 Cara Mudah untuk Menulis; apa lagi ya?!

Beberapa kalimat di atas itu umumnya yang selalu dikampanyekan oleh para penulis terkenal dan hebat atau dijadikan judul buku atau tulisan.

Saya tidak tahu. Apakah kalimat-kalimat tersebut bertujuan untuk memotivasi atau sekadar iming-iming.

Tetapi saya memahami seakan-akan menulis itu tak jauh dari materi, buku, terkenal, dan kehebatan.

Apakah itu yang paling utama dari tujuan kita menulis?

Apakah tujuan utama kita menulis tak bisa dilepaskan dari materi, buku, terkenal, dan menjadi hebat?

Kebetulan selama menulis saya belum pernah menulis tentang hal-hal di atas. Karena sudah begitu banyak penulis hebat yang membahasnya. Lagi pula ilmu saya belum sampai.

Sebenarnya saya rindu motivasi-motivasi menulis yang lebih mencerahkan. Misalnya: Bagaimana Menjadi Penulis yang Bahagia; Langkah-Langkah Menjadi Penulis yang Ikhlas; Menikmati Proses Menulis; Dengan Menulis untuk Memperkaya Jiwa; Menulis Itu Jalan yang Mulia; Menyampaikan Suara Tuhan dengan Menulis; dan.....

Dengan demikian menulis itu bukan hanya semata-mata menyerempet ke materi, buku, dan terkenal.

Mestinya ada tujuan yang lebih dari itu. Dengan kata lain justru materi dan buku adalah bonus dari kegiatan menulis.

Karena tujuannya menulis hanya berkutat pada materi, buku, dan menjadi terkenal. Tidak sedikit membuat seorang penulis kehilangan idealisme dan jati diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun