Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Galau, Bastian Schweinsteiger pun Lupa Bersalaman dengan Presiden Jerman

22 Mei 2012   01:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:59 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1337652007118814538

[caption id="attachment_189680" align="alignnone" width="320" caption="Tampak Schweinsteiger begitu galau, hingga tak melihat uluran tangan sang presiden//sport.detik.com "][/caption] Bastian Schweinsteiger adalah pemain yang paling mengalami kekecewaan saat tim yang dibelanya, Bayern Muenchen harus menelan kekalahan dari Chelsea di final Liga Champions. Kekalahan terasa begitu pahit. Karena melalui drama adu pinalti yang berkesudahan 4-3 untuk kemenangan The Blues. Schweinsteiger merasa bersalah. Karena ia adalah penendang terakhir yang gagal melakukan tugasnya. Sepakannya tidak mengenai sasaran. Tapi membentur tiang gawang. Ketika Didier Drogba sebagai penendang terakhir Chelsea dengan mulus memperdaya Neur, kiper Muenchen. Schweinsteiger tampak begitu terpukul. Hampir tidak dapat menerima kenyataan. Muenchen gagal meraih tropi Liga Champions ke-5 kalinya. Dunia serasa kiamat bagi Schweinsteiger. Entah apa yang dipikirkan Schweinsteiger sampai-sampai "menampik" uluran tangan Presiden Jerman, Joachim Gauck yang hendak bersalaman. Kejadiannya saat penyerahan medali. Setelah menerima kalungan medali dari Michel Platini, Presiden UEFA. Schweinsteiger berlalu begitu saja. Tampak tidak memperdulikan uluran tangan Presiden Joachim Gauck. Atas kejadian yang tertangkap kamera itu. Schweinsteiger dianggap tidak sopan. Bagaimana tidak? Menolak bersalaman dengan presiden! Benarkah demikian kebenarannya? Inilah pembelaan sekaligus penyesalan Schweinsteiger yang saya kutip dari sport.detik.com, "Aku terpukul, kecewa, merasa lumpuh. Aku tidak melihat tangan presiden. Aku menyesal kalau saat itu aku membuat kesan yang salah. Aku minta maaf pada presiden." Jadi jelas apa yang dilakukan Schweinsteiger bukanlah unsur kesengajaan. Tetapi karena sedang galau. Bagaikan sedang putus cinta. Seakan dunia serasa gelap gulita. Maklumlah, Schweinsteiger pun punya perasaan seperti kita. Bisa merasa terpukul dan mengalami kekecewaan. Karena semua itu adalah bagian dari kehidupan. Siapapun bisa mengalaminya. Yang terpenting adalah Schweinsteiger segera menyadari kekhilafannya dan menyatakan permintaan maaf. Namun mau menyadari kesalahan dan meminta maaf, tidak semua orang melakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun