Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dunia Terang Hati Gelap

19 Februari 2012   00:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:29 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1329610002771755811

[caption id="attachment_172012" align="aligncenter" width="400" caption="freedigitalfotos.net"][/caption] Dunia siang malam semakin terang oleh lampu penerangan Namun hati manusia semakin kelam oleh debu duniawi dan kotoran batin Dunia semakin ramai oleh hiruk-pikuk hiburan Namun hati semakin kesepian oleh jiwa yang pikun Jasmani manusia semakin mendapatkan perhatian Namun rohaninya semakin tak dipedulikan Kebenaran semakin ditinggalkan Pembenaran semakin digalakkan Kesejatian semakin dilupakan Kepalsuan semakin menjadi pegangan Jiwa semakin ditelantarkan Raga semakin lebih diutamakan Hati manusia semakin jauh dari kejujuran Namun lebih dipenuhi oleh kemunafikan Kesucian semak menjadi gurauan Kemaksiatan lebih menjadi idaman Perdamaian yang diharapkan semakin jauh dari harapan Di mana-mana ada perselisihan dan kekacauan Jiwa semakin jauh dari pencerahan Sebab dikuasai kesesatan Begini dunia pada kekinian Manusia kehilangan kesejatian Tidak lagi memahami hakekat kebenaran Terjerumus dalam kesalahan Menyadari kebenaran ini aku menangis dalam kesendirian Apakah aku masih punya harapan Tuk membangkitkan kesadaran Menemukan setitik terang dalam kegelapan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun