Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia Bukan Kartini, Tetapi Wanita Sejati Bernama Tini! [Inspirasi Untuk Wanita 26]

20 April 2011   09:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:36 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keadaan hidup yang susah, tidak menjadi alasan untuk tidak menjaga kesetiaan sebagai seorang istri dan ibu yang mencintai anak-anaknya.

*

Berbicara tentang emansipasi tentunya tak lepas dari sosok pejuang wanita bernama R.A. Kartini. Karena perjuangannya, wanita Indonesia sedikit banyak mengerti akan kesetaraannya sebagai makhluk Tuhan.

Tapi yang aku kenal ini, namanya bukan Kartini, seorang wanita pahlawan Indonesia yang dikenal luas karena perjuangannya.
Wanita yang menginspirasi banyak wanita lainnya di negeri ini.

Wanita yang aku kenal ini hanya wanita biasa dan tidak terkenal. Bukan wanita karier dan bukan juga wanita aktivis.
Asli, hanya seorang wanita ibu rumah tangga biasa.

Penampilan dan wajahnya pun biasa-biasa saja. Hidup bersama seorang lelaki yang juga biasa.
Saking terlalu biasanya, ketika kutanyakan tentang Kartini, ia hanya menggeleng kepala dan bertanya,"Siapa dia, pak? Teman bapak ya?!"

Namun bagi saya, wanita ini benar-benar sosok yang luar biasa mengarungi hidupnya. Walaupun hanya tamatan SD namun tidak membuatnya harus merasa bodoh untuk mengarungi kehidupannya.

Walaupun ia tidak mengerti tentang emansipasi wanita dan sosok Kartini, tetapi semangat juangnya luar biasa untuk menghidupi keluarganya.

Mengapa wanita ini mesti bersusah payah mencari nafkah sendiri?

Sebab suami tercinta tak berdaya untuk mencari nafkah, terkena lumpuh dan harus melewati harinya di atas kursi roda. Sedangkan dua anaknya harus bersekolah. Seorang putra berumur 10 tahun dan seorang lagi wanita berumur 8 tahun.

Dengan modal tersisa dan seadanya, wanita ini memulai usaha berjualan sayur keliling dengan gerobak. Berkeliling kompleks menemui langganannya setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun