Bermakna tidaknya sebuah cerita adalah tergantung bagaimana kita bisa memaknainya .
Seorang pemuda setiap hari rajin sekali
bersembahyang kepada dewa pelindung , karena
berharap sang dewa akan selalu melindunginya .
Oleh sebab itu , setiap ia berpergian kemanapun
selalu merasa tenang .
Ditambah ia selalu membawa gambar dewa
pelindung tersebut dikantonginya .
Namun sayang pemuda ini mempunyai satu
kebiasaan jelek . Yakni suka kebut-kebutan dijalanan
dengan motor kesayangannya .
Suatu hari ketika sedang melarikan motornya dengan
kencangnya , datanglah sebuah malapetaka . Motor
yang dikendarainya bertabrakan dengan truk ketika
hendak menyalip sebuah bus .
Karena begitu kencangnya ia melarikan motornya ,
maka tabrakan yang terjadi langsung merengut
nyawanya .
Ketika rohnya sampai ke alam hawa / baka , saat
bertemu dengan dewa pelindung , ia langsung protes
berat,
"Hai , dewa pelindung, aku selalu menyembahmu ,
agar engkau melindungiku , tapi mengapa hari ini
engkau tidak melakukan tugasmu ?! Dewa macam
apa kamu !? "
"Maaf , bro ! Bukannya aku tidak melakukan tugasku
! Karena sebenarnya aku sudah khusus mengirimkan
dua anak buahku untuk melindungimu. Namun
karena kamu mengendarai motormu saking
kencangnya , mereka tidak dapat mengejar untuk
menyelamatkanmu !"Dewa pelindung menjelaskan
dan menambahkan ,
"Sori berat nih , bro ! "
Roh pemuda itu sejenak terdiam untuk merenungi
dan menyesali , namun apa gunanya , karena rohnya
telah terpisah dari tubuhnya . Tidak mungkin bisa
hidup kembali .
Kesimpulannya , terserah enaknya masing-masing.
Lebih enaknya cukup senyum-senyum saja deh! Tapi
sepertinya , tidak ada yang lucu ya ?!
Jadi ???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H