Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Debat= Membesarkan Ego

29 Desember 2012   10:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:51 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berada di Puncak Kesunyian yang hening dan sejuk selalu membawa pada perasaan damai. Sang Guru, tak pernah lepas menyampaikan pesan padaku.

Sahabatku...

Mereka yang berdebat mengira dirinya hebat. Apalagi lawan berdebat tak berdaya dan berhasil dipermalukan. Mereka berpikir paling pintar dan telah menjadi pemenang.

Mereka yang bersemangat berdebat merasa hebat sebagai pembela keyakinannya, tak segan untuk menghina keyakinan lain. Membawa-bawa Nama Tuhan. Mereka berpikir pantas melakukan dan merasa paling benar.

Apakah mereka hebat dan paling benar?

Sahabatku...

Berdebat tak lebih untuk semakin membesarkan keegoannya dan keangkuhan diri.

Perdebatan tak semakin membuat dewasa

pemikiran dan kerohaniannya. Berdebat semakin tak membuatnya bertumbuh dalam karakter dan memiliki sudut pandang yang benar.

Mereka yang diam-diam menjauh dari arena perdebatan dan mengalah ketika berdebat bukan berarti mereka bodoh. Tetapi telah dapat menguasai egonya.

Lihatlah mereka yang bijak, sejak dari dulu sampai sekarang tak akan pernah terlibat dalam perdebatan.

Mereka lebih memilih berbicara sambil membahas persamaan dalam kesehatian. Menyelami kebenaran dengan hati yang cerah. Sebab mereka menyadari lebih baik tidak berdebat untuk menghindari tergangganggunya kesehatan jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun