[caption id="attachment_400194" align="aligncenter" width="300" caption="sumber:desa rangkat"][/caption]
Sedari balita sampai dewasa//belaian kasihnya tak pernah sirna//kata-katanya selalu memberi asa//perhatiannya tak usang oleh masa//kehangatan kasihnya masih selalu terasa
Tiada bosan mengingatkan agar hidup ini bermakna//tak akan habis rangkaian kata//menggambarkan betapa dalamnya cinta//wanita mulia yang kupanggil Ibunda
Tak ada batas waktu yang cukup untuk membalas jasanya//tak boleh ada kata yang dapat menyakitinya
//sebab akan mendapat cap anak durhaka//sehingga tak layak menjadi penghuni surga//sebab surga ada di bawah telapak kaki Ibunda
Ibunda, engkaulah yang selalu kupuja//aku boleh disakiti dan dihina//namun aku tak rela bila itu terjadi pada Ibunda//sebab Ibunda lebih berharga dari segalanya
katedrarajawen :Â peserta no 80
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H