Bisa dibayangkan bagaimana dunia ini bila kelak anak-anak lebih asyik menikmati pornografi daripada pergi mengaji atau menaikkan puja-puji kepada Tuhan?!
*
Dulu anak-anak disuguhi berbagai dongeng tentang peri-peri yang cantik dan berpakaian lengkap yang rupawan dari kahyangan.
Ada juga cerita-cerita tentang binatang atau fabel untuk menarik minat anak-anak.
Sepertinya saya masih mengalami masa-masa itu. Masa-masa kecil, dimana setiap malam diceritakan dongeng oleh mama. Karena masa itu, televisi masih merupakan barang langka. Mau menontonpun harus ke tempat tertentu dan berbayar lagi.
Jadi dongeng adalah salah satu pilihan yang terbaik ketika itu, karena hiburan dan informasi masih begitu susah. Apalagi tinggalnya jauh di pelosok.
Tapi jaman sudah berubah kini, anak-anak tumbuh pada jaman digital dan keterbukaan. Informasi dan hiburan begitu mudah didapat.
Salah satunya adalah dunia pornografi yang begitu merajalela dan mudah diakses. Namanya jaman keterbukaan, sehingga manusiapun tidak segan-segan membuka pakaiannya dan bebas dinikmati mata yang memandangi.
Pornografi ada dimana-mana dan demikian bebas dinikmati, bahkan oleh anak-anak yang belum pantas. Tidak sedikit anak-anak yang asyik menikmati dunia pornografi yang secara tidak langsung meracuni pemikiran mereka tentang seks.
Masalahnya hal yang berhubungan dengan pornografi saat ini bisa dengan mudah ditemukan.
Dari berbagai media, khususnya dunia internet, situs-situs pornografi yang paling banyak dan mudah diakses.
Pornografi sudah merupakan keseharian. Dimana-mana kita bisa menemukan.
Anak-anak menjadi korban karena begitu mudahnya ditemukan. Mungkin diantara kita juga yang seringkali menemukannya di dunia maya, sehingga adakalanya tak sadar asyik menikmatinya.
Apalagi bila anak-anak yang mengalami kejadian tersebut. Bisa-bisa membuat mereka ketagihan dan keasyikan.
Ingin dan ingin menikmatinya lagi.
Sebagai orangtua tentulah hal ini mencemaskan dan menjadi tantangan. Termasuk pemerintah juga yang turun tangan menangani. Karena masalah pornografi ini sangat mengkhawatirkan masa depan anak-anak.
Pencegahan dan perlindungan dari orangtua memang penting bagi anak-anak agar tidak terjerumus keasyikan dalam dunia pornografi. Tetapi penanaman budi pekerti bagi mereka menurut saya adalah yang lebih utama.