Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Buddha Atau Setumpuk Kotoran Adalah Diri Sendiri yang Menentukan

16 Oktober 2010   17:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:23 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Siapa diri kita, bukanlah orang lain yang menentukan. Tetapi terletak dari bagaimana diri kita memperlakukan orang lain!
*
Seorang terpelajar dan sombong, suatu hari menghadap kepada seorang guru zen.
Setelah mereka duduk berhadapan, bertanyalah orang terpelajar ini tentang dirinya yang duduk layaknya orang bermeditasi.
"Guru, menurut Anda saya ini seperti apa bila duduk begini?"

Spontan Sang Guru menjawab,"Kamu seperti Buddha!"
Mendengar jawaban itu dengan senyum lebar yang angkuh, berujarlah ia," Tapi, bagi saya Anda seperti setumpuk kotoran kuda!"
"Oh, menurutmu begitu?" Sang Guru tersenyum mengangguk.

"Guru, mengapa Anda tidak marah?" Selidik orang terpelajar ini penasaran.

Masih dengan senyum yang lebar Sang Guru menjawab,"Justru saya terharu dan kasihan padamu!
Karena bila dirinya adalah Buddha, maka ia akan melihat orang lain seperti Buddha adanya. Tetapi bila dirinya penuh kotoran, maka ia juga akan melihat orang lain seperti kotoran!"

"Hah!!!"
Dengan muka merah menahan malu orang terpelajar ini.

Demikianlah, penilaian yang kita persembahan kepada orang lain adalah cerminan diri kita.
Apa yang kita pikirkan terhadap orang, sebenarnya begitulah kualitas diri kita.
Ketika kita berpikir orang lain adalah baik, menandakan didalam hati kita tersimpan kebaikan.
Begitu juga sebaliknya, saat kita selalu menilai orang lain tidak baik, sesungguhnya adalah diri kita yang tidak baik.
Kualitas kita, bukanlah orang lain yang menentukan. Tetapi bagaimana kita memperlakukan orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun