Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bila Tidak Mau Ada Panas dan Dingin, Carilah Tempat yang Tiada Panas dan Dingin!

20 November 2012   02:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:02 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Adakah di dunia ini tempat yang tidak memiliki panas dan dingin? Adakah manusia yang hidup di dunia tidak memiliki kegembiraan sekaligus kesedihan?

Selama manusia mempunyai keegoan, maka akan merasakan panas dan dingin itu. Merasakan kegembiraan dan kesedihan.

Tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah kita selalu mengeluhkan rasa panas dan dingin. Menerima kegembiraan dan mempermasalahkan kesedihan.

Seorang murid bertanya pada Sang Guru,"Guru, bagaimana menghindari ketika panas dan dingin itu datang?"

Dengan kalem Sang Guru menjawab,"Mengapa tidak mencari tempat yang tidak ada panas dan dingin?"

Murid terpana dengan jawaban Sang Guru. Dengan lugu ia bertanya,"Guru, memang ada tempat yang tiada panas dan dingin?"

Sang Guru tersenyum dan menjawab,"Ada. Tempatnya ada di daalm dirimu sendiri. Ketika panas, egomu mati sampai kekeringan. Pada saat dingin egomu mati kedinginan."

Sang murid tampak terbengong-bengong dan berusaha memahami perkataan Sang Guru. Tapi saya percaya yang membaca tulisan ini tidak ada yang sampai melongo ikut bengong.

Mencari tempat yang tiada panas dan dingin di dunia ini adalah mustahil. Karena dunia memang akan selalu memiliki kedua unsur itu.

Bagi mereka yang mengerti dan keegoannya mulai terkikis, akan menerima rasa panas dan dingin itu apa adanya. Tidak menolak dan mengeluhkannya.

Tetapi bagi kita yang masih dengan besarnya ego, panas dan dingin paling sering dan asyik untuk dikeluhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun