Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Big Match: Angie vs Rosa Batal

29 Februari 2012   06:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:45 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya anggap konfrontasi antara Angie versus Rosa sebagai saksi untuk terdakwa Nazaruddin hari ini, Rabu 29/2/2012 di Pengadilan Tipikor, Jakarta. Layaknya Big Match dalam pertandingan sepakbola. Seperti pertemuan antara AC Milan vs Juventus yang menimbulkan kontroversi.
Dibatalkannya dua gol oleh wasit, padahal gol yang tercipta jelas sah.

Sebenarnya sih lebih tepat diibaratkan pertarungan tinju antara Mike Tyson melawan Evander Holyfield, dimana ada acara gigit kuping segala.

Jadi, persidangan yang menghadirkan Rosa dan Angie sebagai saksi begitu ditunggu-tunggu oleh masyarakat pecinta siaran langsung sidang Nazaruddin di Pengadilan Tipikor.
Siapa tahu terjadi kontroversi ada acara jambak-jambakan rambut. Seperti di sinetron.

Namun sayang, Pertarungan seru yang diharapkan tidak terjadi. Alasannya biasa dan sangat klasik, sakit. Rosa yang menjadi lawan Angie tidak bisa hadir karena sakit. Entah sakit apa gerangan.

Padahal saya sudah duduk dengan tegang dan menduga-duga apa yang bakal terjadi. Lemas jadinya. Tinggal Angie yang duduk di bangku saksi. Tetap berkilah bahwa ia tidak memiliki Blackberry pada 2009. Ketika kembali ditanya oleh ketua hakim soal Blackberry. Ya, sudah kalau memang belum punya.

Tak ada minat lagi untuk terus menyaksikan siaran langsung. Karena memang tidak bakal seru lagi. Lagian apa yang mesti ditonton lagi?

Lain ceritanya kalau Angie masih seorang putri dan berlenggak-lenggok di atas panggung. Mungkin mata ini masih betah berlama-lama di depan televisi. Karena saat itu Angie pasti menebarkan senyum terbaiknya.

Akhirnya saya hanya bisa menelan air ludah sendiri. Aneh, tidak mungkinlah menelan air liur Angie. Matikan televisi dan tidak tahu apa lagi yang terjadi.

Untung ketidakhadiran Rosa bukan terjadi di lapangan bola. Karena bisa jadi bangku-bangku stadion beterbangan oleh para penonton yang kecewa. Beruntung juga saya yang kecewa tidak mengangkat bangku. Lalu dibantingkan ke televisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun