Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Berubah

7 Mei 2015   08:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:18 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

9:18 6 Mei 2015
Apakah ada keinginan kita untuk berubah dalam hidup ini dengan membuang sifat buruk dan meningkatkan sifat baik?
Apakah kita sudah melakukan berbagai cara untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik?
Menyesal dan Bertobat Saja Belum Cukup
Menyesal, berdoa dan bertobat atas kesalahan sudah sering dilakukan,tetapi tetap belum berubah juga. Emosi tetap meledak. Pikiran mesum masih berseliweran.
Berbohong masih jadi menu keseharian. Masih tetap malas beribadah. Sibuk melihat kesalahan orang lain.
Berbuat salah lalu menyesal dan bertobat. Begitulah seringkali berulang kembali. Seakan tiada harapan untuk berubah. Hampir-hampir putus asa. Menyerah pada keadaan.
Mengapa keinginan untuk berubah belum terwujud padahal sudah berusaha dengan berbagai cara?
Apakah percuma saja bertobat tetapi tetap mengulangi kesalahan yang sama?
Tidak Ada yang Percuma
Selama masih sadar akan kesalahan dan selalu ada niat untuk berubah, maka tiada yang sia-sia.
Untuk berubah menjadi pribadi yang baik adalah usaha sepanjang hidup sebelum mencapai kesadaran tertinggi sampai keadaan hati mantap tak terpengaruh oleh keadaan.
Selama masih melakukan kesalahan yang sama, berarti masih perlu usaha untuk membina diri lagi. Pada akhirnya tidak akan yang sia-sia.

Mengapa Belum Berubah?
Sudah melakukan segala usaha. Berbagai cara dan metode sudah dicoba. Bertobat benar-benar kepada Yang Maha Kuasa pun sudah. Mengapa belum berubah?
Tentu ini menandakan kita belum mencapai pencerahan sejati yang membuat kita konsisten dalam kebaikan dan kebenaran.
Artinya masih ada kekotoran batin yang harus dibersihkan lagi. Debu-debu hati yang membuat sejati diri tersembunyi.

Usaha Sampai Akhir Nafas
Selagi nafas masih di kandung badan. tiada kata untuk berusaha berubah menjadi baik.
Bila tidak akan mudah terjatuh dalam perilaku buruk dan tenggelam dalam emosi sampai mati.
Itu sebabnya tidak sedikit yang tetap tidak bisa mengubah perilaku buruknya. Mengapa? Sebab sebelum sampai tujuan sudah berhenti berusaha alias putus asa.

katedrarajawen@refleksihatimenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun