9:18 6 Mei 2015
Apakah ada keinginan kita untuk berubah dalam hidup ini dengan membuang sifat buruk dan meningkatkan sifat baik?
Apakah kita sudah melakukan berbagai cara untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik?
Menyesal dan Bertobat Saja Belum Cukup
Menyesal, berdoa dan bertobat atas kesalahan sudah sering dilakukan,tetapi tetap belum berubah juga. Emosi tetap meledak. Pikiran mesum masih berseliweran.
Berbohong masih jadi menu keseharian. Masih tetap malas beribadah. Sibuk melihat kesalahan orang lain.
Berbuat salah lalu menyesal dan bertobat. Begitulah seringkali berulang kembali. Seakan tiada harapan untuk berubah. Hampir-hampir putus asa. Menyerah pada keadaan.
Mengapa keinginan untuk berubah belum terwujud padahal sudah berusaha dengan berbagai cara?
Apakah percuma saja bertobat tetapi tetap mengulangi kesalahan yang sama?
Tidak Ada yang Percuma
Selama masih sadar akan kesalahan dan selalu ada niat untuk berubah, maka tiada yang sia-sia.
Untuk berubah menjadi pribadi yang baik adalah usaha sepanjang hidup sebelum mencapai kesadaran tertinggi sampai keadaan hati mantap tak terpengaruh oleh keadaan.
Selama masih melakukan kesalahan yang sama, berarti masih perlu usaha untuk membina diri lagi. Pada akhirnya tidak akan yang sia-sia.
Mengapa Belum Berubah?
Sudah melakukan segala usaha. Berbagai cara dan metode sudah dicoba. Bertobat benar-benar kepada Yang Maha Kuasa pun sudah. Mengapa belum berubah?
Tentu ini menandakan kita belum mencapai pencerahan sejati yang membuat kita konsisten dalam kebaikan dan kebenaran.
Artinya masih ada kekotoran batin yang harus dibersihkan lagi. Debu-debu hati yang membuat sejati diri tersembunyi.
Usaha Sampai Akhir Nafas
Selagi nafas masih di kandung badan. tiada kata untuk berusaha berubah menjadi baik.
Bila tidak akan mudah terjatuh dalam perilaku buruk dan tenggelam dalam emosi sampai mati.
Itu sebabnya tidak sedikit yang tetap tidak bisa mengubah perilaku buruknya. Mengapa? Sebab sebelum sampai tujuan sudah berhenti berusaha alias putus asa.
katedrarajawen@refleksihatimenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H