Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bersahabat dengan Makhluk Halus

16 April 2012   03:38 Diperbarui: 4 April 2017   17:00 2474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada yang pernah lihat makhluk halus? Takut dan lari terbirit-birit? Wajar!

Soalnya yang tidak pernah lihat saja ketakutan. Terutama yang wanita. Kok bisa ya? Memang aneh!

Hanya berdasarkan cerita kiri-kanan. Bahwa di pabrik tempat kerja ada makhluk halus. Sebagian karyawan sudah merinding.

Saat pulang malam, mau ke tempat parkir saja mesti diantar satpam. Giliran subuh, satpamnya yang minta diantar absensi.

Saya tanya,"Apa sih yang ditakutin? Hantu? Bukannya hantu yang takut sama kamu?"

Tapi ngomong-ngomong, memang saya berani? Nah, itu dia. Sebenarnya takut juga sih. Cuma sok berani saja!

Apalagi kalau pas hari libur. Keadaan pabrik sepi. Tidur sendirian di mess. Apa saya berani bilang tidak takut? Takut tuh!

Itu awalnya. Saya pikir, tentu saya tidak boleh bersikap bodoh dan ketakutan dengan halusinasi kehadiran makhluk halus. Lalu memusuhi makhluk halus yang tidak saya lihat itu.

Saya kemudian bersikap biasa saja. Seakan-akan saya sedang berbicara dengan makhluk halus yang saya rasakan kehadirannya.

Bahwa saya ingin menjadi sahabat mereka. Menurut pemahaman saya, para makhluk halus ini sudah cukup menderita dengan keberadaan mereka.

Karena mereka adalah manusia yang mengalami kematian yang tidak wajar atau belum waktunya. Bunuh diri atau kecelakaan. Belum bisa diterima di alami sana, sehingga masih gentayangan di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun