Soal pahala memang tidak bisa hanya dijelaskan dengan kata-kata. Tetapi untuk menjelaskannya perlu menggunakan kata-kata.
Setiap agama pasti ada berbicara tentang pahala. Walau dengan bahasa yang berbeda.
Pada intinya adalah apabila kebaikan yang kita lakukan dengan tulus, maka pahalanya akan BERLIPAT. Bahkan ada ilustrasi yang menggambarkan, satu kebaikan yang sungguh-sungguh keluar dari nurani senilai sepuluh ribu kilo emas di surga nanti.
Wow.. Tak terbayangkan berapa BERLIPAT-nya balasan yang kita terima. Kalau kita ibaratkan berbisnis, maka berbisnis dengan Tuhan itu paling menguntungkan.
Tentu saja apabila transaksinya tulus dan jujur.
Sebagai manusia umumnya kita memiliki sifat yang mengharapkan pamrih. Mengharapkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Keuntungan yang BERLIPAT dari modal yang kita keluarkan.
Apalagi bagi kita yang bergerak di bidang bisnis. Pasti kita selalu menginginkan keuntungan yang BERLIPAT, agar cepat kaya.
Demi meraih keuntungan yang BERLIPAT. Tidak segan-segan kita melakukan kecurangan dan melanggar hukum. Menimbulkan kesulitan bagi pihak lain.
Herannya banyak di antara kita karena sibuk berbisnis dengan sesama manusia. Lupa berbisnis dengan Tuhan yang notabene lebih menguntungkan.
Padahal modalnya pun tidak perlu besar. Cukup ketulusan dan keikhlasan saja. Hanya dengan satu ketulusan, maka keuntungannya akan BERLIPAT.
Apa yang kita miliki bisa kita gunakan untuk melakukan kebaikan yang berpahala.
Uang, kata-kata, dan tenaga kita adalah modalnya. Setiap orang pasti memiliki salah satunya.
Dengan uang kita bisa membantu kesusahan orang lain. Menyumbang untuk pembangunan rumah ibadah. Membantu membangun sarana umum yang bermanfaat bagi orang banyak.