Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berbuat Salah Adalah Hak Saya! Benarkah???

10 Agustus 2010   05:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:10 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia tidak lepas dari kesalahan dalam hidupnya di dunia ini.
Itulah kebenarannya! Tetapi janganlah kita menggunakan kebenaran ini untuk membenarkan diri selalu berbuat kesalahan!

* * *

Motivator Andrie Wongso mempunyai motto "Sukses adalah Hak Saya!".
Kalimat ini selalu diteriakan dengan lantang dalam setiap penampilannya untuk memberikan motivasi.
Tentunya sangat positif dan menginspirasi kita.

Tetapi sadarkah kita juga punya motto yang mungkin juga sering
diteriakan atau dipendam secara diam selama ini. Yang mana secara
permanen menjebak dan menjerumuskan kita dalam kesalahan.
Berulang-ulang dalam kesalahan seakan tak bisa jauh dan melepaskannya.

Motto apakah itu?
"Berbuat Salah Adalah Hak Saya!"
Demikian hebatnya motto ini mempengaruhi hidup kita.

Ya, selama ini kita selalu berpikiran bahwa berbuat salah adalah hal
yang wajar dan alami. Justru tidak berbuat salah itu dianggap tidak
wajar. Sebagai manusia kita berhak berbuat salah. Kemudian kita juga berpikir, setelah melakukan kesalahan akan selalu terbuka pintu dan kesempatan untuk meminta maaf dan bertobat.
Demikian pemikiran ini bersemayam dibawah alam sadar kebanyakan manusia.

Dengan demikian, bisa kita lihat, manusia semakin hari semakin jatuh dalam kesalahan. Bukannya jauh dari kesalahan.
Kita menjadi salah memahami atas sebuah kebenaran yang mengatakan, "Manusia adalah tempatnya kesalahan"!
Yang kemudian dijadikan pembenaran untuk terus melakukan kesalahan.

Seharusnya kita tidak boleh membiarkan diri selalu dalam kesalahan. Namun selalu berdaya upaya untuk menghindari kesalahan dan juga mengurangi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.
Jangan selalu mengasihani diri setiap melakukan kesalahan dengan mengatakan,"Tak apalah, wajar saya berbuat salah, namanya juga manusia!"

Tetapi selalu mengingatkan diri untuk selalu hidup dalam kesalahan harus ada perbaikan menuju hidup dalam kebaikan dan kebenaran.
Selalu berupaya menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan awal penciptaannya.

Semoga kesadaran selalu menyelimuti kita untuk menjadi tersadarkan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun