Sang Guru pernah berpesan kepadaku tatkala aku bertanya,"Mengapa agama belum juga membuat damai hati orang-orang yang beragama, sehingga damai dunia ini?"
"Sahabatku, karena manusia belum beragama. Baru sebatas menjadi penganut agama. Agama baru sekadar menjadi identitas. Agama masih menjadi faktor keturunan bukan hasil pencarian.
Agama lebih menjadi "gaya hidup" agar tidak diasingkan dari bermasyarakat. Agama belum benar-benar menjadi tuntunan.
Agama masih lebih menjadi sarana membesarkan keegoan. Bukan untuk mencermerlangkan nurani.
Agama masih menjadi bahan pembicaraan dan perdebatan. Belum sepenuhnya menjadi perilaku.
Beragama masih menjadi pertunjukan siapa yang terbaik di antara pemeluknya.
Sibuk dan gontok-gontokan menarik urat leher bahwa merekalah yang terbaik dan layak memiliki surga.
Hakekatnya beragama bukan untuk menunjukkan diri kepada orang atau umat agama lain bahwa agamamu adalah terbaik dan paling benar.
Apabila itu yang terjadi, maka beragama akan membuat engkau semakin arogan.
Semakin sombong dan tidak peduli. Kebencian semakin bertumbuh. Kehilangan kesadaran.
Tetapi beragama yang sesungguhnya adalah berusaha untuk menunjukkan yang terbaik dan paling benar kepada Tuhan.