Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apa pun Idemu, Tulislah Dengan Gagah Berani!

9 Agustus 2011   13:35 Diperbarui: 2 Oktober 2021   20:36 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Mengapa harus takut bahwa ide kita sama dengan milik orang lain? Menulislah dengan gagah berani atas ide yang kita miliki, karena tidak akan menghasilkan tulisan yang sama dengan milik orang lain.

"Saya hari ini gak bisa menulis, bukan karena gak ada ide, karena gak ada waktu atau gak ada kemauan. Ide dan waktu sebenarnya banyak dan saya selalu mau menuliskannya. 

Setelah dipikir-pikir, saya jadi ragu untuk menggerakkan jemari saya merangkai kata. Saya takut ide itu sudah ada yang tulis sebelumnya dan lebih bagus lagi!"

Ia melanjutkan, "Malah ada beberapa tulisan yang hampir selesai tidak saya lanjutkan. Karena secara kebetulan saya sudah baca tulisan orang lain persis idenya dengan yang hendak saya tulis. Jadi malas melanjutkan lagi."

Demikianlah seorang teman berkeluh kesah atas ketakmampuannya menghasilkan sebuah tulisan hari itu. Semua gara-gara ditakuti oleh pemikirannya sendiri, bahwa idenya sudah ada orang lain yang menulis. 

Mengerikan, menakuti diri sendiri dengan hal yang tidak menakutkan. Ini keterlaluan, bukan? 

Aja gile!

Kalau saya dan Anda semua juga memiliki pemikiran seperti kawan kita yang satu ini, dipastikan energi kita hanya dihabiskan untuk mencari ide-ide orisinil untuk dijadikan tulisan. 

Kepastiannya adalah kita tidak akan pernah menemukannya sampai kita kelelahan dan kehilangan selera untuk menulis.

Mengapa kita lupa, bahwa setiap manusia itu memiliki keunikan tersendiri. Dari miliaran manusia di atas bumi ini masing-masing tidak sama seratus persen, baik dari wajah maupun karakternya. Walau kembar sekalipun. Bisa saja bentuk wajahnya sama, tetapi karakternya pasti berbeda.

Begitupun halnya dalam menulis. Ide boleh sama, bahasa dan gaya penulisan pasti berbeda sehingga tidak akan menghasilkan rasa yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun