Dalam sidang perkara dugaan suap pembahasan anggaran proyek di Kemendiknas dan Kemenpora dengan terdakwa Angelina Sondakh, Kamis 11 Oktober 2012 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Dimana Mindo Rosalina Manullang sebagai saksi mengungkapkan. Bahwa Angie, panggilan akrab Angelina Sondakh, pernah mengancam akan mengungkap kebobrokan di DPR bila dirinya terseret dalam kasus korupsi.
"Dia (Angie) menjawab: Iya kalau tidak nanti saya bisa marah besar. Senayan bisa saya bikin tsunami lebih dahsyat daripada Nazar (M Nazaruddin)," kata Rosa. [BeritaSatu.com]
Ancaman Angie ini tertuang dalam BAP ketika Rosa diperiksa sebagai saksi.
Menurut Rosa, Angie tidak mau dikorbankan sendirian.
Begitu juga saat Nazaruddin menjadi buronan karena beberapa kasus korupsi. Nazar 'bernyanyi' menyebut nama-nama yang terlibat. Termasuk nama Ketum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Ternyata ancaman tinggal ancaman. Terbukti sampai sekarang Anas aman-aman saja.
Karena yang merasa terancam bisa saja mengancam balik dan melakukan berbagai cara untuk mengamankan dirinya.
Apakah ancaman Angie yang diungkapkan Rosa benar? Menurut Rosa keterangannya benar adanya.
Kita bisa melihat yang terjadi, bahwa di negeri ini bukan rahasia lagi. Kebanyakan kasus korupsi yang melibatkan lembaga atau partai yang diproses hanya melibatkan bawahan atau anak buah.
Mereka yang harus menerima vonis hukuman. Bisa dikatakan yang selalu dikorbankan. Sementara pimpinan atau yang memiliki jabatan lebih tinggi dan berkuasa terlindung dengan aman. Tidak tersentuh hukum sama sekali.
Kita menduga, para anak buah ini mau menerima menjadi korban dan melindungi atasanya yang merupakan orang penting.
Bisa jadi karena adanya ancaman terhadap dirinya dan keluarga. Akibatnya terpaksa harus menerima.