Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akupun Menangisi.....

23 Oktober 2010   00:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:11 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_299620" align="alignright" width="225" caption="kalau ini tangisan palsu"][/caption] Maaf, bila akupun menangis hari ini Bukan untuk mencari sensasi Mengikuti jejak presiden negeri ini Tapi ini suara hati Ya, aku harus menangisi Hari-hari yang telah kulalui Tak mungkin kembali lagi Sia-sia dan tanpa arti Memang pantas aku menangisi Bukan sekadar untuk menyesali Lebih daripada untuk menguatkan hati Menjadi motivasi memperbaiki diri Bukan hanya rasa haru airmata ini Tapi suara nurani Penyadaran diri Untuk menjadi berarti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun