Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aku Siapa? Siapa aku?

16 November 2009   18:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:19 6724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Siapakah aku dan aku ini siapa? Aku bertanya dan bertanya...

Tentunya seorang manusia…Yang terlahir suci bersih dari seorang Ibu yang mulia. Aku terlahir dalam tangisan, namun disambut senyuman….Mengapa?  Berkelana dalam hidup tanpa arah dan tujuan. Tak mengerti kebaikan ataupun dosa! Hanya menjalani hidup seperti umumnya manusia. Bersusah payah mencari nafkah, untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup jasmaniah. Makan, tidur, bekerja, dan bermain demikian yang aku jalani.

Namun hari ini, telah menemukan Jalan Kesadaran untuk hidup yang lebih bermakna. Bahwa hidup ini bukan untuk makan, tapi makan untuk hidup agar bisa berguna bagi kehidupan ini dan juga orang lain.

Bahwa hidup yang paling utama adalah harus menemukan aku yang sejati terlebih dahulu.  Barulah kemudian dapat mengerti mengapa aku terlahir ke dunia ini.  Karena selama ini aku telah kehilangan dan melupakannya.

Bahwa nilai kehidupan  itu bukan karena bisa berumur panjang dan hidup sampai tua. Mengapa? Apa gunanya berumur panjang, namun hidup penuh kesia-siaan? Nilai kehidupan berarti apabila aku dapat menanam kebaikan dan bermakna bagi kehidupan orang lain dan kehidupan itu sendiri.

Bahwa hidup di dunia ini adalah bagaikan bersekolah, tingkatan demi tingkatan harus dilalui. Belajar dan belajar. Kemudian juga harus mengikuti ujian. Semua terus berlanjut sampai akhirnya hari penentuan. Apakah aku lulus atau tidak?  Tentunya semua tergantung nilai-nilai hidup yang aku dapatkan.

Bahwa kini…aku hanya manusia biasa yang terus mengikuti pelajaran dan mengejar nilai-nilai untuk pertimbangan kenaikan kelas berikutnya.

Bahwa kini dalam diriku  masih begitu banyak kekurangan, harus terus memperbaiki diri, dengan terus berintrospeksi diri dan merenungi demi kecermerlangan nurani yang telah terkotorkan oleh keduniawian hidupku.

Bahwa aku selalu berharap, para sahabat untuk mengerti dan terus memotivasi agar aku lebih percaya diri lagi dalam menatap hari-hari.

Dan yang perlu dicatat adalah,bahwa  apa yang tertulis di blog ini adalah  bukan untuk mengurui atau menyadarkan siapa-siapa. Semuanya adalah untuk menyadarkan diri sendiri. Karena kata-kata ” kamu” yang ada di blog ini, maksudnya adalah ” aku” _si katedrarajawen_harap jangan salah mengerti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun