Dua hari berlalu sudah ajang pemilihan "Kompasianer Terfavorit 2011". Dimana ada 10 nominator untuk dipilih. Apa yang terjadi? Ternyata ajang pemilihan itu disambut tidak dengan antusias.
Hal ini bisa dilihat dari pergerakan jumlah suara yang sangat lamban. Bila dibandingkan dengan jumlah anggota Kompasiana dan tulisan yang bergerak begitu cepat.
Terakhir sekitar pukul 7 saat melihat perkembangannya belum ada satupun nominator yang bisa melampaui 100 suara. Suara terbanyak baru mencapai 70 untuk Babeh Helmi. Saya sendiri cuma meraih 13 suara. Bahkan Mas Andika hanya mendapat 4 suara. Yang lain? Maaf, saya malas mengingatnya ha ha ha ...
Indikasi ini jelas menunjukkan bahwa kompasianers tidak bergairah menyambut kegiatan yang pertama kali diadakan Kompasiana ini.
Keramaian justru terjadi pada pada ketidakpuasan adanya ajang "Kompasianer Terfavorit 2011". Mempertanyakan proses terpilihnya 10 nominator oleh pengelola Kompasiana.
Ada yang terang-terangan tidak setuju dan mengecam. Karena akan terjadinya gap antar kompasianers. Dianggap tidak menghargai kompasianers lain yang telah banyak berkontribusi.
Bahkan ada yang menuduh ini unsur kesengajaan pihak Kompasiana untuk memecah belah kompasianers. Kemudian terjadi "huru-hara", sehingga menaikkan ranking Kompasiana.
Semua pendapat itu sah-sah saja. Yang namanya perbedaan persepsi dan pendapat pasti selalu ada. Karena setiap manusia memiliki keegoan. Akan merasa pandangannyalah yang paling benar.
Terhadap semua perbedaan ini. Tentu tidak perlu antipati dan sinis. Namanya perdebatan atau perseteruan pasti akan ada. Seperti yang sering saya katakan, "Kompasiana bukanlah surga yang akan selalu damai sepanjang waktu."
Seperti kita ketahui. Kompasiana sebagai sebuah komunitas dunia maya, dihuni berbagai manusia dengan latar belakang dan pendidikan yang berbeda.
Bila ada terjadi perang kata-kata sambil menarik urat syaraf. Tak perlu dirisaukan. Dari dulu sampai sekarang akan selalu ada.