Hari ini kami tak menduga tertimbun kecewa
Ada luka dukaÂ
Apa yang terjadi kami tak mengiraÂ
Kala itu pak presiden yang kami puja dukung dengan setiaÂ
Kerja, kerja, dan kerja dengan segenap tenaga sepenuh jiwaÂ
Segala fitnah diterima dengan lapang dada
Sembilan tahun kami bangga dan percayaÂ
Manakala mantu dan anak jadi wali kota kami bisa menerimaÂ
Akan tetapi ketika doa dan restu untuk sang putra jadi calon orang nomor dua memimpin negaraÂ
Terjadilah banyak drama membuat kami penuh tanyaÂ
Apakah kekuasaan telah membuat pak presiden lupa?
Pak presiden sendiri berkata akhir-akhir ini dunia perpolitikan banyak dramaÂ
Bukankah pak presiden sendiri yang jadi pemeran utama?
Bagaimana akhir cerita?Â
Kami takut drama ini berakhir tak terdugaÂ
puisiuntukpresiden, 09 November 2023Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H