Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku: Antara Cemburu dan Rindu

26 Desember 2022   05:53 Diperbarui: 26 Desember 2022   05:59 1611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dari Canva

Jarak yang jauh itu menghadirkan rasa cemburu, sebab engkau lebih dekat dan rindu pada kata-kataku daripada diriku.

Pada kata-kata yang engkau baca sepenuh rasa aku cemburu, sementara aku yang punya rasa rindu menahan sakit bak ditikam sembilu.

Pada embun dan daun talas  aku cemburu, ketika bertemu bisa saling menyatu, sedangkan engkau dan aku hanya saling membisu karena engkau lebih asyik dengan gawaimu.

Pada gawai yang selalu engkau belai mesra aku cemburu, sebab aku terabai menahan  rindu.

Pada ombak dan pantai aku cemburu, mereka bisa saling melepas rindu setiap waktu, sedang engkau dan aku ketika ada butuh baru bertemu.

Pada kegelapan malam yang bercumbu mesra dengan bintang-bintang aku cemburu, sebab untuk melepas rindu denganmu jauh  di seberang hanya bayanganmu yang bisa  kucumbu. Namun, dari segala cemburu dan rindu yang menggebu 

Aku lebih cemburu pada mereka yang selalu khusyuk bersujud pada Tuhan dengan segenap rindu tanpa syarat tertentu, sementara aku rindu bersujud ketika hidup dalam jalan buntu dan  ada mau.

@cermindiri, 21 Desember 2022 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun