Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku yang Omong Kosong

22 September 2022   10:58 Diperbarui: 22 September 2022   11:06 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postwrap/katedrarajawen 

Apalah saya, dibanding mereka, setitik debu pun tiada 

Yang ada dosa melebihi Gunung Himalaya, kekotoran batin tak terhitung bagai pasir di  Sungai Gangga 

Saya ini manusia hina yang hanya pandai bersandiwara, hingga lupa siapa diri yang sesungguhnya 

Ketika membaca atau mendengar pencapaian para guru di masa lalu, sungguh diri ini malu karena pencapaian tiada apa-apa, masih perlu seribu atau sejuta kali daya upaya 

Alih-alih memahami manunggaling kawula gusti, mengenal siapa diri ini masih belum bisa

Saya ini masih manusia tersesat di dunia yang teperdaya pada segala rupa, apa hakikat hidup ini lupa

Bagaikan  ikan  yang sedang berenang di dalam laut mencari lautan di mana

@refleksihati, 15 September 2022 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun