Yang pertama selalu istimewa, tetapi karena yang kedua yang pertama bisa terlupa. Namun, karena yang kedua bisa jadi masalah juga akhirnya.
Sebenarnya saya enggan menuliskan soal hal ini karena bisa jadi merupakan sebuah aib.
Berkali-kali ingin menulis, tetapi tidak jadi. Ibarat kata mesti berpikir sampai seribu kali.
Karena beberapa waktu tidak menulis, sehingga katanya ada yang merindukan saya. Walaupun katanya, paling tidak bisa menjadi penghiburan  tersendiri. Masih ada yang merindukan.Â
Akhirnya saya pun timbul keinginan untuk menjelaskan agar masalahnya terang-benderang. Biarlah  tiada dusta di antara kata. Mengapa saya tidak menulis--tepatnya sih tidak menulis di Kompasiana belakangan ini.
Saya harus mengakui beberapa waktu ini tidak aktif di Kompasiana dan beberapa grup WhatsApp karena ada masalah. Hal yang menjadi masalah buat saya, tetapi belum tentu menjadi masalah bagi orang lain.
Apa nih masalahnya?
Istri kedua. Ya, gara-gara istri kedua ini saya jadi sulit untuk eksis di Kompasiana dan beberapa grup WhatsApp.
Selama ini karena istri kedua ini yang membuat saya bergairah untuk terus menulis. Membuat lupa waktu karena aktif di beberapa grup perpesanan.
Istri kedua inilah yang selalu setia menemami. Dari pagi sudah bercumbu mesra. Bahkan bisa sampai dini hari. Bagaimana saya tidak menyayanginya?Â
Saking sayangnya jadi lebih sering sama dia daripada yang pertama.