Minyak goreng dicampur oli? Bagaimana bisa? Tidak masuk logika. Karena harga oli lebih mahal dari minyak goreng. Rugi dong. Maunya orang melakukan pencampuran pasti sebab mau dapat  untung. Tidak mungkin mau  buntung.
Inilah reaksi saya ketika mengobrol dengan seorang sopir yang sedang mengambil barang di tempat saya kerja.Â
Kemudian saya berpikir kembali bisa juga masuk akal kalau oli yang menjadi bahan campuran itu oli bekas yang sudah diolah kembali. Wah, makin ngeri.Â
Urusan minyak goreng saat ini sedang menjadi pembicaraan hangat di mana-mana dan bukan oleh emak-emak saja.Â
Tak heran saya yang bapak-bapak pun terlibat bahas soal minyak goreng.Â
Sopir ini bercerita bahwa saudaranya tidak mau lagi membeli minyak goreng curah karena pernah melihat seorang penjual mencampur minyak goreng curah dengan oli. Walaupun harganya jauh lebih murah dari minyak goreng kemasan.Â
Terlepas ceritanya ini benar atau tidak, saya pikir bisa jadi memang ada kemungkinan orang melakukan oplosan minyak goreng dengan bahan tertentu demi meraih keuntungan yang lebih besar.Â
Urusan mengoplos bukan rahasia lagi. Misalnya ketika harga minyak tanah masih murah, orang menggunakan untuk bahan campuran dengan solar yang harganya lebih tinggi.Â
Saya pernah menemukan sopir tempat saya bekerja yang nakal ketika waktu mau pulang mampir ke pangkalan minyak tanah dahulu. Info yang saya dapat di pangkalan tersebut memang menjadi tempat mengoplos minyak tanah dengan solar agar ada kelebihan uang jalan buat sopir.Â
Zaman itu di pinggir-pinggir jalan juga  dengan mudah kita bisa menemukan barang ini. Padahal dengan solar oplosan ini bisa berakibat mesin lebih cepat rusak.Â