Apakah kita ada menyadari hal ini?Â
Kebiasaan membuang makanan menjadi sampah sejatinya harus kita hindari. Karena bukan hanya merugikan diri sendiri dan orang lain, tetapi juga alam semesta ini. Rumah kita sendiri.Â
Budayakan Tidak Membuang Makanan
Tidak membuang makanan dan makan sesuai kebutuhan adalah cara sederhana kita turut bersumbangsih menyelamatkan bumi dari kerusakan yang mengerikan.Â
Sejatinya kita bisa mulai ikut bersumbangsih dalam menyelamatkan bumi ini dengan kesadaran menyayangi sepiring makanan yang tersedia.Â
Setiap hari kita selalu berhubungan dengan  makanan karena memang merupakan kebutuhan pokok  hidup manusia sepanjang masa. Â
Oleh sebab itu kita wajib menjaga dengan baik, tidak membuang menjadi sampah. Habiskan atau kelola kembali sehingga bermanfaat.Â
Kesadaran ini telah singgah  di hati saya  sekitar  20 tahun yang lalu. Dalam arti saya akan selalu menghabiskan  makanan yang tersedia di piring. Sebiji nasi pun takboleh terbuang. Termasuk dalam hal minum. Saya akan menghabiskan minuman sampai tetes terakhir.Â
Jadi, ketika makan atau minum akan mengambil secukupnya sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Bila merasa kurang baru menambah lagi. Jangan sampai nafsu berlebih, tetapi perut takmampu menampung. Jangan sampai pula karena tak berselera lalu membuang seenaknya.Â
Kebiasaan selalu menghabiskan makanan atau tidak membuang makanan mengandung makna:
Pertama sebagai wujud terima kasih dengan menyayangi makanan yang tersedia sebagai karunia. Dengan membuang makanan  secara tidak langsung kita telah melukai mereka yang sedang mengalami kelaparan.Â
Alam semesta telah menumbuhkan makanan yang terhidang di meja semestinya layak berterima kasih menikmati penuh dengan rasa syukur.Â
Kedua, sebagai wujud bersyukur masih tersedia makanan untuk disantap. Adalah tidak berperasaan bila masih menyisakan makanan untuk terbuang dengan sia-sia.Â