Apakah di kompasiana selalu ada  konflik di antara penghuninya?Â
Kompasiana adalah wadah kita bersama untuk menulis. Siapa pun boleh dan menulis apa saja. Namun ada yang harus diingat, semua  ada aturan dan risikonya.Â
Tentu saja kondisi yang ada tidak dapat memuaskan semua pihak. Inilah dinamika kehidupan. Dalam satu hal ada yang setuju dan tidak. Ada juga yang terserah atau tidak.mau tahu.Â
Seperti yang kita pahami, di Kompasiana yang berkumpul itu dari beragam orang dengan sifat, karakter, dan pemikiran yang berbeda. Belum lagi dalam hal lainnya.Â
Dalam satu keluarga, suami dan istri atau adik dan kakak saja bisa terjadi konflik. Apabila di Kompasiana hal ini ada terjadi tentu hal yang biasa. Masalah yang tak perlu dipermasalahkan secara berlebihan.Â
Yang diperlukan adalah masing-masing menahan diri dan kembali kepada niat baik di Kompasiana  untuk saling berbagi dan mengikat tali silaturahmi.Â
Dalam perjalanan menulis di Kompasiana saya sendiri tidak lepas  dari konflik dengan sesama kompasianer. Terutama di awal-awal menulis cukup banyak makan asam garam di Kompasiana dan sampai hari ini tetap ada
Awalnya sebagai  pendatang baru yang menonjol kadang memang ada penghuni lama yang tidak berkenan. Wajar sekali.Â
Tidak heran juga ada muncul tuduhan macam-macam. Penulis bayaran, penulis tukang obat, tukang curhat dll.Â
Yang pernah bikin heboh  dituduh tukang copas gara-gara ada satu kutipan yang saya beri keterangan bersumber dari teman.Â
Karena sebelum saya menulis memang  saya bertanya pada seorang kompasianer. Ternyata ada kompasianer yang menemukan kutipan tersebut berasal dari sebuah sumber.Â