Masalahnya saya masih penasaran. Saya coba keluarkan laptop yang sudah lama tidak dipakai, karena memang sudah model lama dan sudah berdebu pula.Â
Saya pikir mungkin pakai laptop bisa lebih mudah. Pas waktu itu hari Minggu bisa lebih santai. Saat pagi saya kerjakan, tetap tidak bisa menyelesaikan laporan. Tidak habis pikir saya. Ada apa gerangan? Geregetan rasanya.Â
Sampai ada pikiran, tak usah laporan saja. Bukannya tidak mau lapor, ini masalahnya susah. Lagi pula beberapa teman juga mengaku mereka tidak  pernah buat laporan tahunan. Buktinya tidak apa-apa. Tidak kena denda, apalagi masuk penjara.Â
Keputusannya, bodoh amat dengan laporan pajak tahunan ini. Bikin mumet.Â
Ternyata tak rela juga kalau tidak melapor. Pada sore hari iseng saya coba kembali di laptop. Luar biasa saudara. Akhirnya sukses juga. Benar, ternyata gampang. Karena sudah selesai.Â
Selanjutnya masih ada masalah dengan laporan pajak tahunan adik karena ia minta bantuan saya. Pernah menggunakan jasa konsultan pajak, biayanya  saja sampai Rp1,2 juta. Itu beberapa tahun yang lalu.Â
Saya berniat langsung ke kantor pajak untuk urusan ini. Walau sebelumnya pernah ke sana dan mendapat  jawaban bahwa untuk tahun ini laporan pajak semuanya secara daring.Â
Saat saya datang ke kantor pajak, setelah bertanya sana-sini dan dilayani dengan sangat ramah. Akhirnya, bertemu dengan petugas yang sudah bapak-bapak melayani dengan sangat baik.Â
Saat mulai mencoba  memang ada masalah di jaringan sistem yang susah  masuk. Setelah bisa masuk, saya dituntun mengisi semua data yang ada. Ya ampun, kenapa sedemikian mudah? Selesai laporannya.Â
Tadinya saya mau tertawa keras-keras, beruntung masih ingat sedang berada di tempat umum.Â
Dari apa yang terjadi dan saya alami sendiri ini saya kembali mendapat hikmat yang sangat berharga.Â