Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Omong Kosong Banjir

22 Februari 2021   14:07 Diperbarui: 25 Februari 2021   08:07 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: postwrap/backgrounderaser/katedrarajawen

Katedrarajawen  _Di depan mata, jelas-jelas rawa, masih dibangun rumah juga. Namanya usaha melanggar aturan pun dicoba. Demi keserakahan dan laba. 

Yang memberi izin pun seakan buta, mana boleh membangun rumah di atas rawa. Namun demi sesuatu tak lagi berpikir bisa bikin celaka. 

Yang di kemudian jadi perkara, yang mau membeli ada saja. Entah pakai guna-guna apa pembeli terlena, walau harus keluar uang berjuta-juta. Lalu mencicil puluhan tahun lamanya. 

Ketika banjir tiba, mata baru terbuka. Kebodohan macam apa. Jaminan promo  bebas banjir, dibalik ternyata. Banjir bebas masuk maksudnya. 

Apa mau dikata, hanya bisa tabah diiringi tetesan air mata dalam doa, ketika hujan di tengah malam tak terbendung jadi petaka. Berlarian sambil menengok rumah yang tinggal tampak atap saja. 

Akhirnya, walau hanya bisa membawa barang seadanya, yang bernilai nyawa masih ada. Dan, dengan kata yang tersedia berucap, "Semua ini akan berlalu dan akan baik-baik saja. Aku hanya perlu sedikit tabah." 

Dalam lebat  hujan sambil kusembunyikan deras air mata. 

@cerminperistiwa 22 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun