Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Omong Kosong Imlek

12 Februari 2021   21:20 Diperbarui: 12 Februari 2021   21:41 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katedrarajawen  _Tak perlu kecewa, tahun ini perayaan imlek berbeda dari biasa. Tidak meriah dalam pesta  dan banyak belanja. Cukup  di rumah bersama keluarga. Dalam sukacita nan sederhana. 

Begitulah merayakan Imlek sejatinya. Bersyukur yang paling utama. Bukan baju baru, makan enak, dan pesta. Bukan sibuk membuat kue aneka warna dan rasa. Hal utama acap kali lupa. 

Imlek  awal tahun dalam doa. Meninggalkan semua luka dan duka. Harapan menggapai sukacita. 

Imlek awal berkumpul anak-anak dan orangtua. Sekian lama berpisah saat indah bersama saling berbagi cerita. Berbagi rezeki dalam ang pao untuk yang layak menerima. 

Hari imlek pantang bermuram durja. Hadirkan bahagia, walau hanya memakai baju sederhana. Yang penting menjaga tata krama. Bicara yang baik saja. Kerukunan itu yang mesti terjaga. 

Imlek adalah tentang bersyukur, sukacita, saling mendoakan, berbagi rezeki, menjaga kerukunan, dan bakti pada orangtua. Masihkah ada sebagai yang utama?

@cerminperistiwa 12 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun