Penghargaan menjadi peringatan untuk diri agar bisa melakukan yang lebih baik lagi. Menjadi motivasi bahwa apa yang kita lakukan ada yang memperhatikan  dan menghargai. Tentu hal ini membuat kita antusias untuk setia dalam berkarya.Â
Khusus dalam hal menulis di Kompasiana, sesungguhnya ketika karya kita di unggah ada yang membaca, memberikan komentar atau memberi nilai sejatinya sudah merupakan  penghargaan. Apalagi kemudian ditambah karya kita menjadi Artikel Utama, Pilihan, Terpopuler, dan masuk kolom Nilai Tertinggi.Â
Sekali lagi, penghargaan yang berwujud semua itu memang penting, tetapi jangan sampai menjadi bagai doping. Karena bila penghargaan yang kita harap atau kejar tak menjadi kenyataan maka akan kehilangan gairah. Menyedihkan, bukan?Â
Bila penghargaan menjadi yang utama, pada waktunya kita akan kelelahan sendiri. Kecewa dan sakit hati. Timbul banyak pertanyaan di dalam diri.Â
Namun ketika sebuah penghargaan tidak menjadi pengharapan, ketika menjadi kenyataan maka itu menjadi keistimewaan. Yang ada jadi bertanya-tanya.Â
Pada kesempatan ini, walau waktu sudah berlalu atas penghargaan ini, terima kasih atas kesetiaan dan kesabaran diri selama ini, Pengelola Kompasiana, para sahabat kompasianer atas apresiasinya, dan tentu saja pada Tuhan yang memberikan kehidupan dan kesempatan.Â
Harapan saya pada diri sendiri, tentu agar dapat terus berkarya dalam sukacita, berharap ada kebaikan dan doa dalam setiap kata yang ada.Â
Terima kasih.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI