Katedrarajawen _Orang kaya itu mudah berbuat baik dan mulia, itu yang ada dalam isi kepalaku pada suatu masa. Kala kemiskinan dalam hidup takbisa berbuat apa-apa. Aku berpikir dengan  menjadi kaya, banyak harta akan  mudah bisa berbuat baik apa saja. Menjadi orang baik bagi siapa saja. Bisa menolong orang yang membutuhkan kapan saja.Â
Betapa mudahnya  bisa mengulurkan tangan dengan sejumlah uang saat ada yang benar-benar membutuhkannya. Rela. Selesai perkara.Â
Betapa mulia bisa menolong saat tengah malam ada yang sakit dengan mobil yang tersedia. Bahagia bisa membantu kesusahan  sesama tanpa melihat siapa dia.Â
Betapa mulianya bisa memberikan makan anak-anak yatim piatu tatkala  kelaparan tiada yang peduli pada mereka.Â
Betapa mulia dengan kekayaan yang ada bisa menyumbang pembangunan rumah ibadah di mana-mana.Â
Betapa mulia bisa membuka posko bantuan ketika ada bencana dengan segera.Â
Uang memang bisa membuat aku mulia dan orang-orang akan selalu menyebut aku sebagai dewa penolong yang nyata. Bukan hanya dalam cerita.Â
Ternyata saat kaya, apa yang ada di kepala pada suatu masa sudah takada. Lupa. Keserakahan telah menjadi raja. Lupa diri yang ada. Berbuat baik bukan lagi atas kebaikan, tetapi untuk mencari muka.Â
@cermindiriÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H